Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Selatan mengajak pimpinan pondok pesantren (ponpes) di wilayah tersebut menjadi motor penggerak untuk menyisir warga yang belum tervaksinasi COVID-19.

Wali Kota Jakarta Selatan, Munjirin, saat menghadiri peringatan Hari Santri Nasional di Pondok Pesantren Miftahul Ulum, Cilandak, Jumat, mengatakan, saat ini masih ada sekitar 20 persen warganya yang belum menerima vaksin COVID-19.

Munjirin menyatakan, pihaknya akan terus melakukan penyisiran, termasuk menggandeng ponpes, untuk menuntaskan vaksinasi di wilayah Jakarta Selatan.

"Saat ini masih ada sekitar 20 persen penduduk Jakarta Selatan yang belum divaksin. Kami masih terus melakukan penyisiran. Kami juga meminta bantuan ponpes untuk melakukan penyisiran warga yang belum divaksin," katanya.
 
Munjirin juga menyatakan, terima kasih kepada pengelola ponpes, karena banyak ponpes yang berinisiasi atau menjadi contoh untuk berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Jakarta Selatan dalam melaksanakan pencegahan dini terhadap COVID-19.

Baca juga: DKI kuatkan sosialisasi pada 2,3 juta warga belum divaksin

Di sisi lain, Munjirin menuturkan, peringatan Hari Santri Nasional saat ini harus menjadi langkah awal untuk menginisiasi aktivitas keagamaan dan sosial kemasyarakatan.

Munjirin berharap, ponpes juga terlibat dalam sejumlah program pemerintah, terutama dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan lainnya.

“Kami berharap melalui peringatan Hari Santri Nasional ini, bisa  berkolaborasi dengan kami Pemkot Jaksel, untuk melaksanakan  program yang telah ditetapkan oleh Pemprov DKI,” tuturnya.

Sebagai informasi, berdasarkan data corona.jakarta.go.id hingga pukul 12.00 WIB, total vaksinasi di Jakarta Selatan, telah mencapai 2.664.450 dari target sebanyak 1.913.001 atau capaian vaksinsasinya sudah menyetuh angka 139,28 persen.

Baca juga: Pemkot Jakbar genjot sisa 45 persen warga yang belum divaksin
Baca juga: Panglima TNI tinjau vaksinasi COVID-19 di kampus dan pesantren Jakarta


Pewarta: Sihol Mulatua Hasugian
Editor: Riza Harahap
Copyright © ANTARA 2021