Kairo (ANTARA News) - Duta Besar RI untuk Aljazair, Yuli Mumpuni Widarso, mengatakan warga negara Indonesia (WNI) di Aljazair masih aman kendati sempat terjadi demonstrasi anti-pemerintah.

"KBRI Aljir sejauh ini belum berniat evakuasi WNI karena mereka masih aman," kata Dubes Yuli yang dihubungi ANTARA dari Kairo, Ahad.

Jumlah WNI di negara Arab di benua Afrika utara itu tercatat 1.187 orang yang didominasi oleh tenaga kerja Indonesia (TKI).

WNI di Aljazair terdiri atas 75 staf dan keluarga KBRI, sekitar 1.000 TKI, semuanya pria yang bekerja bangunan dan pembuatan jalan raya, dan sisanya bekerja di beberapa perusahaan swasta, kata Dubes Yuli.

Wanita diplomat karir, yang telah bertugas mengemban misi diplomatik Indonesia di berbagai negara itu, menjelaskan bahwa situasi dan kondisi keamanan di Aljazair saat ini kondusif.

"Keamanan kondusif karena Presiden Abdelaziz Bouteflika berhasil membendung aksi demonstrasi anti-pemerintah dengan memenuhi tuntutan mereka, terutama penurunan harga bahan makanan pokok," kata Dubes Yuli yang akan mengakhir masa baktinya di Aljazair pada April mendatang itu.

Jumlah demonstran pro demokrasi pada Sabtu (12/2) itu simpang siaur.

Televisi nasional Aljazair melaporkan hanya 250 orang saja, sementara kelompok pro demokrasi dari Koordinasi Nasional untuk Perubahan dan Demokrasi (CNCD) menyubutkan belasan ribu pengunjuk rasa.

Media massa Arab melaporkan, tank-tank tempur dikerahkan untuk mengantisipasi kemungkinan aksi massa yang lebih besar.

Para pengamat politik di Timur Tengah menilai, riak aksi ribuan pengunjuk rasa di Aljazair tersebut merupakan efek domeno dari aksi serupa di Tunis dan Mesir.

Aksi demo hebat di Tunis berhasil menumbangkan Presiden Zine Al Abidin Bin Ali pada 14 Januari 2011, dan aksi pro demokrasi di Mesir berhasil menyingkirkan Mubarak pada Jumat (11/2) malam.(*)
(ANT/M043)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011