Sumber daya manusia (SDM) yang agile akan membawa organisasi lebih siap merespons perubahan dinamis, mereka tidak kaku dengan rencana dan sangat mendukung fleksibilitas juga inovasi
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyelenggarakan Forum Aparatur Sipil Negara (ASN) Internasional dengan tema "Building an Agile and Global Minded Public Civil Servant".

Forum ini diadakan melalui kolaborasi dengan Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan dihadiri perwakilan negara-negara ASEAN dan Australia.

Siaran pers Kementerian ESDM yang dikutip di Jakarta, Rabu, menyebutkan pengembangan kompetensi ASN adalah salah satu prioritas kerja Presiden Joko Widodo, dengan harapan ASN mempunyai karakter yang unggul berdasarkan core value BERAKHLAK atau Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif, dan mampu menjadikan ASN berkelas dunia.

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) ESDM Prahoro Yulijanto Nurtjahjo mengatakan Kementerian ESDM telah melaksanakan penyederhanaan birokrasi.

Namun, di era disrupsi dunia saat ini, segala sesuatu harus bergerak cepat dalam merespons berbagai perubahan, termasuk organisasi sektor publik.

"Di era disrupsi dunia saat ini yang dikenal dengan istilah VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexibility and Ambiguity), yang berarti segala sesuatu harus bergerak cepat dalam upaya merespons berbagai perubahan, organisasi sektor publik pun tidak boleh kaku dan berjalan laksana mesin, sehingga perlu ASN yang agile, ASN yang memiliki speed, dan ASN yang adaptif," ujar Prahoro.

Prahoro berharap Forum ASN Internasional ini mampu memunculkan terobosan baru dan mengadopsi pola-pola organisasi yang lebih lincah, dinamis, dan bersifat fleksibel, sehingga menjadi birokrasi yang responsif.

Baca juga: Kementerian ESDM jadi pionir pengenalan "core values" ASN terbaru

"Dalam rangka mengembangkan strategi untuk membangun pola pikir ASN yang adaptif dan agile, organisasi harus menumbuhkan keterlibatan pegawai dan juga membenahi struktur organisasi. Sumber daya manusia (SDM) yang agile akan membawa organisasi lebih siap merespons perubahan dinamis, mereka tidak kaku dengan rencana dan sangat mendukung fleksibilitas juga inovasi," tegasnya.

Menurut Prahoro, pemerintah harus bertindak untuk meningkatkan profesionalisme agar memiliki daya saing dan menjunjung tinggi etika birokrasi dalam memberikan layanan prima yang diinginkan oleh masyarakat.

"Oleh karena itu, pemerintah perlu mendorong program pembangunan manusia berkelanjutan secara jelas dan konsisten," kata Prahoro.

Forum ASN ini dihadiri oleh pembicara dari berbagai latar belakang. Narasumber pertama adalah Chief of HCD Astra International Aloysius Budi yang membawakan materi "Membangun Kepemimpinan Birokrasi Adaptif Berwawasan Global dan Entrepreneurship".

Materi kedua adalah "Membangun Organisasi yang Adaptif Sejalan dengan Era VUCA dan Digital" yang dipaparkan Director Leadership Development & International Relation Public Service Division Prime Minister's Office Singapore Puay Sze Lim.

Kemudian Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK) Andin Hadiyanto dan Director General of the Development of Jobs, Tourism, Science, and Innovation Government of Western Australia Rebecca Brown yang memaparkan materi "Strategi Pengembangan ASN dengan Pendekatan Corporate University".

Materi keempat terkait "Pengelolaan Sumber Daya Manusia ASN Berbasis Talent Management" dibawakan Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana.

Baca juga: ASN Kementerian ESDM diharapkan adaptif dengan sistem kerja baru

Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021