Tangerang (ANTARA) - Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengungkapkan hasil tes cepat antigen tahap 3 yang dilakukan terhadap lima sekolah tingkat SMP dengan 200 sampel siswa tidak ditemukan kasus terkonfirmasi positif COVID-19.

"Kemarin hari pertama surveilans dari 200 sampel dengan masing-masing 50 sampel di setiap sekolah hasilnya negatif semua, hari ini kita memantau dan terus melanjutkan surveilans," kata Wali Kota Arief R Wismansyah di Puspemkot Tangerang, Selasa.

Ia mengatakan survei tahap 3 dilaksanakan mulai tanggal 11 - 16 Oktober 2021 dengan sasaran 48 sekolah tingkat SMP yang melaksanakan PTM.

Hal ini dilakukan sebagai upaya mitigasi dini dalam menekan penyebaran COVID-19 di tingkat sekolah yang melaksanakan PTM. Oleh kerana itu para orang tua diharapkan dapat mendukung pelaksanaan PTM dan mengingatkan siswa untuk selalu menerapkan protokol kesehatan sejak dari rumah.

Baca juga: Wali Kota Arief: tes cepat 200 siswa SMP tak ditemukan kasus COVID-19

Baca juga: Warga sekolah di Tangerang terkonfirmasi COVID-19 bertambah 42 orang


"Tetap dijaga prokesnya, menggunakan masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan tentunya mau di vaksin. Ini untuk memastikan kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di masa pandemi COVID-19 berjalan dengan lancar dan aman," katanya.

Lebih lanjut Wali Kota menerangkan, dengan mengikuti vaksinasi merupakan upaya bersama dalam rangka membentuk herd imunity atau kekebalan komunal.

"Kami mengajak masyarakat yang belum vaksinasi dapat mendatangi gerai-gerai vaksin yang tersedia baik yang diselenggarakan oleh Pemkot, maupun TNI dan Polri ," kata dia.

Upaya mitigasi lain dalam mencegah adanya kluster di sekolah yang dilaksanakan Pemkot Tangerang adalah dengan membuat Satgas Setiap Kelas dalam memastikan prokes diterapkan.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi pun memberikan apresiasi atas upaya Pemerintah Kota Tangerang Banten dalam membentuk Satgas COVID-19 setiap kelas sebagai upaya mitigasi dalam pencegahan penyebaran.

"Kami apresiasi upaya Pemkot Tangerang dengan membentuk Satgas Kelas. Ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain terutama yang sudah menjalankan Pembelajaran Tatap Muka sebagai mitigasi dalam mencegah adanya kluster di kelas maupun sekolah," kata Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek Jumeri saat melakukan kunjungan kerja ke SMP Negeri 13 Kota Tangerang, Jumat.

PTM tingkat SMP di Kota Tangerang telah dimulai pada tanggal 13 September 2021 dengan tahap awal sebanyak 40 sekolah.

Sepekan kemudian yakni tanggal 20 September 2021, sebanyak 60 SMP menggelar PTM dengan protokol kesehatan yang ketat dan masuk dalam kelompok tahap kedua, lalu pada tanggal 27 September 2021 ada 48 SMP yang menggelar PTM dan masuk dalam tahap ketiga.*

Baca juga: Dinkes: 27 warga dari 15 sekolah di Kota Tangerang positif COVID-19

Baca juga: Warga Kota Tangerang diimbau jalani isoman di fasilitas kesehatan

Pewarta: Achmad Irfan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021