Jayapura (ANTARA) - Pelatih kepala tim sepak bola putra Papua Eduard Ivakdalam mengakui peran besar Ricky Ricardo Cawor yang menjadi kapten tim itu dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.

Ricky Ricardo sempat diistirahatkan pada awal laga penutup Grup D babak enam besar menghadapi Sumatera Utara di Stadion Mandala, Kota Jayapura, Minggu.

Eduard mengungkapkan pemain bernomor punggung 10 itu sengaja diistirahatkan karena sempat mengalami cedera dalam pertandingan sebelumnya, tetapi kebuntuan serangan memaksanya menurunkan Ricky Ricardo pada menit ke-35 untuk menggantikan Salvador Ayomi.

"Begitu pergantian Ricky masuk, mulai ada motivasi teman-temannya terangkat sehingga di akhir babak pertama kita mulai tekan lawan untuk menciptakan peluang," kata Eduard ditemui selepas laga.

"Ada peluang emas untuk mencetak gol sebetulnya tetapi para pemain sedikit kurang tenang dengan apa yang harusnya bisa jadi gol," sambung dia.

Baca juga: Jatim lolos sebagai juara grup E usai kalahkan Jabar 2-0

Eduard menunjuk gelombang serangan beruntun yang dilancarkan Papua sampai akhir babak pertama, namun kiper Sumatera Utara Muhammad Irfan melakukan empat penyelamatan berturut-turut guna mementahkan tembakan Ricky Ricardo, M. Arody Uopdana serta Rafiko Nawipa.

Setelah kebuntuan dipecahkan oleh Marthin Alesandro Dusay pada menit ke-65, delapan menit kemudian Ricky Ricardo nyaris menambah gol bila saja sepakan melengkungnya tak membentur mistar gawang.

"Tadi dia juga berusaha cari gol, tapi kena mistar, mudah-mudahan di semifinal dia bisa dapat motivasi untuk cetak gol tambahan," kata Eduard.

Ricky Ricardo sejauh ini masih menjadi top skor PON Papua dengan tujuh gol yang dicetaknya pada fase penyisihan Grup A, namun dalam dua pertandingan enam besar pemain asal Merauke itu puasa gol.

Ricky Ricardo berpeluang menambah golnya saat Papua menghadapi Kalimantan Timur dalam semifinal di Stadion Mandala, Selasa lusa.

Baca juga: Tuan rumah kubur mimpi Sumut ke semifinal sepak bola putra PON Papua

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2021