New York (ANTARA News/AFP) - Dolar merosot terhadap mata uang besar lainnya pada Selasa waktu setempat, mencapai terendah tiga bulan terhadap euro, karena data manufaktur Amerika Serikat yang cukup kuat mendorong pengambilan risiko.

Mata uang Eropa diperdagangkan pada 1,3831 dolar sekitar 2200 GMT, (Rabu 05.00 WIB) naik tajam dari 1,3686 dolar pada waktu yang sama Senin di New York.

Itu adalah puncak tertinggi euro terhadap greenback sejak 11 November.

Dolar jatuh ke level terendah satu bulan terhadap mata uang Jepang, pada 81,33 yen, turun dari 82,04 yen pada Senin.

"Dolar AS terhempas karena risiko dimasukkan kembali setelah data manufaktur lebih positif -- kali ini keluar dari AS," kata analis Forex.com dalam catatan klien.

Institute for Supply Management Selasa mengatakan indeks pembelian manajernya naik ke level tertinggi sejak 2004, melompat jauh lebih kuat daripada yang diantisipasi dan menandai ekspansi 18 bulan berturut-turut.

"Hal ini menunjukkan bahwa manufaktur di AS mengalami akselerasi pada laju yang lebih cepat dari perkiraan dan melanjutkan tren positif manufaktur PMI (angka) yang semalam dilihat di Eropa dan Inggris," kata para analis Forex.com.

Imbal hasil obligasi negara-negara seputar zona euro jatuh pada Selasa dalam apay yang dealer katakan kepentingan yang lebih besar oleh investor dalam mengambil tambahan risiko.

"Ada selera untuk risiko," ujar ahli strategi utang BNP Paribas Patrick Jacq, mencatat bahwa saham dan obligasi negara zona euro rapuh.

"Ada lebih percaya diri yang menjadi resolusi positif krisis utang zona euro," tambahnya.

Pada akhir perdagangan New York, pound berada di 1,6133 dolar, naik dari 1,6016 dolar akhir Senin.

Dolar merosot ke 0,9352 franc Swiss dari 0,9443 franc sehari sebelumnya. (A026/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011