Jakarta (ANTARA) - Survei yang dilakukan oleh Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) melaporkan elektabilitas Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) semakin menguat dalam kurun waktu dua tahun terakhir.

Direktur Riset SMRC Deni Irvani, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis, mengatakan partai yang mengalami penguatan dalam dua tahun terakhir adalah PKB, Golkar, Demokrat, PKS, dan NasDem.

Hal itu juga disampaikan Deni saat menyampaikan hasil survei terbaru SMRC bertajuk "Partai dan Calon Presiden: Kecenderungan Sikap Pemilih Menjelang 2024" secara daring.

Baca juga: Survei SMRC: PDIP sulit menangkan Prabowo di Pilpres

Hasil survei ini menunjukkan bahwa jika pemilu diadakan sekarang, PDIP mendapat dukungan terbesar, yakni 22,1 persen, disusul Golkar 11,3 persen, PKB 10 persen, Gerindra 9,9 persen, Demokrat 8,6 persen, PKS 6 persen, dan NasDem 4,2 persen. Sementara partai-partai lain di bawah 3 persen, dan yang belum tahu 18,8 persen.

"Terjadi persaingan yang cukup ketat antara partai PKB, Golkar, Gerindra, untuk memperebutkan posisi kedua setelah PDIP," kata Deni menegaskan.

Survei opini publik ini digelar pada 15 - 21 September 2021 melalui tatap muka atau wawancara langsung. Terdapat 981 responden yang valid terpilih secara acak (multistage random sampling) dari seluruh populasi Indonesia yang berumur minimal 17 tahun atau sudah menikah.

Baca juga: Survei: Empat besar parpol makin kompetitif dan PSI kuda hitam

Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,19 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen (asumsi simple random sampling).

Beberapa waktu lalu, Lembaga Survei Puspoll Indonesia menempatkan elektabilitas Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berada di posisi ketiga di bawah PDIP dan Partai Gerindra.

Ketua Umum (Ketum) DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar melalui laman resmi PKB menyampaikan ucapan syukur dengan hasil survei yang menempatkan partainya di posisi tiga besar.

"Saya bersyukur selama survei akhir-akhir ini, kita dalam peringkat yang baik. Konsisten dalam tiga besar," kata Muhaimin.

Baca juga: PKB: Tren positif elektabilitas jadi stimulus tingkatkan kerja politik

Pewarta: Fauzi
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2021