Kami mencatat per Juli 2021 jumlah investor di Jateng untuk usia muda antara 18-25 tahun mencapai 116.641 orang...
Kudus (ANTARA) - Kantor Perwakilan Jawa Tengah 1 Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat minat kaum muda berinvestasi saham menunjukkan pertumbuhan signifikan sehingga di Jateng kini didominasi oleh mereka, kata Kepala Kantor BEI Perwakilan Jateng 1 Fanny Rifqi.

"Kami mencatat per Juli 2021 jumlah investor di Jateng untuk usia muda antara 18-25 tahun mencapai 116.641 orang atau lebih banyak dibandingkan dengan usia 26-30 tahun tercatat hanya 61.997 orang, kemudian usia 31-40 hanya 54.656 orang, dan usia 41-100 hanya 39.879 orang," ujarnya saat menggelar workshop bersama wartawan via zoom meeting, Kamis.

Ia mencatat selama beberapa tahun terakhir grafik kaum muda berminat menjadi investor saham mengalami kenaikan cukup signifikan, dibandingkan usia dewasa maupun tua. Data Desember 2018 masih didominasi kelompok usia 41-100 tahun dan usia 31-40 tahun, namun saat ini justru didominasi kaum muda.

Sementara jumlah investor saham di Provinsi Jateng per Juli 2021, kata dia, mencapai 275.117 investor atau lebih tinggi dibandingkan data per Desember 2020 tercatat hanya 176.694 investor.

Dari jumlah investor tersebut, untuk wilayah Semarang tercatat sebanyak 27.063 investor, selebihnya tersebar dari beberapa kabupaten/kota di Jateng.

Secara umum, kata dia, pertumbuhan jumlah investor di Tanah Air memang meningkat pesat, meskipun masih dalam situasi pandemi COVID-19 karena data per Juli 2021 tercatat mencapai 637.982 investor, sedangkan pada 2020 hanya 293.886 investor.

Meskipun masa pandemi, katanya, ternyata banyak masyarakat yang tertarik berinvestasi saham, salah satunya disebabkan karena masa pandemi banyak yang di rumah bisa belajar secara mandiri, bisa melihat gawai dan lihat instagram atau media sosial lainnya.

"Ditambah lagi influencer yang aktif mengkampanyekan investasi di pasar modal sehingga itu memberikan pemahaman baru bagi masyarakat. Untuk saat ini mungkin menjadi alternatif investasi yang aman dan nyaman dan bisa memberikan keuntungan atau return di atas deposito perbankan dan minim risiko," ujarnya.

BEI, kata dia, juga aktif mengkampanyekan investasi saham melalui instagram, youtube. Bahkan, pengikut instagram BEI yang sebelum pandemi COVID-19 hanya 5.000 orang, kini sudah melonjak menjadi 17.000 investor.

Instagram tersebut akan dikembangkan sebagai edukasi untuk menambah pemahaman masyarakat karena jika belum paham tentunya takut berinvestasi saham, sedangkan setelah paham akan melakukan percobaan.

Baca juga: BEI optimalisasi layanan digital picu peningkatan investor

Baca juga: Jumlah investor saham baru bertambah 1 juta SID sepanjang 2021

Baca juga: BEI: Kehadiran aplikasi online trading dorong pertumbuhan investor

 

Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021