Jakarta (ANTARA) - Lifter muda Indonesia Satrio Adi Nugroho merebut medali emas dan mengukir rekor dunia saat tampil di Kejuaraan Angkat Besi Dunia Remaja U-17 di Jeddah, Arab Saudi, Rabu malam WIB.

Emas tersebut dipersembahkan setelah ia memecahkan rekor dunia remaja kelas 55kg pada angkatan snatch.

Satrio, yang bergabung di pelatnas dua tahun lalu, sebelumnya tidak diperhitungkan di kelas 55kg namun justru mampu menyaingi pesaing beratnya yaitu lifter tuan rumah dan Thailand.

Pada angkatan pertama snatch, lifter asal Jawa Barat itu sukses mengangkat beban seberat 101kg. Namun gagal ketika mencoba menaikkan beban menjadi 107kg pada kesempatan kedua.

Pada percobaan ketiga, Satrio “nekat” memasang angka 111kg atau selisih 4kg dari angkatan sebelumnya. Namun ternyata dia sukses menyelesaikan angkatannya sekaligus memecahkan rekor dunia yang sebelumnya dipegang oleh lifter Vietnam Do Tu Tung dengan angkatan 110kg.

Sayangnya, catatan bagus pada snatch itu tak diikuti dengan hasil maksimal di kategori clean and jerk. 

Baca juga: PABSI kirim dua lifter ke Kejuaraan Dunia Remaja 

Satrio gagal menyelesaikan angkatannya dalam tiga kali percobaan, yakni 127kg pada kesempatan pertama dan kedua serta 128kg di percobaan terakhir.

Untuk angkatan clean and jerk, lifter Thailand Patsapong Thong Suk meraih posisi pertama dengan angkatan seberat 124kg. Posisi kedua dihuni lifter Turki, Ertugul Secgin dengan angkatan 123kg, serta ketiga lifter Rusia, Roman Danilov 119kg.

Meski demikian, pelatih angkat besi Indonesia Dirdja Wihardja mengatakan bahwa perjuangan Satrio sudah maksimal apalagi ini merupakan debutnya dalam kejuaraan internasional.

“Dia sempat gugup ketika tampil di clean and jerk. Padahal dalam latihan sehari-hari, ia sanggup mengangkat beban seberat 140kg. Ini merupakan pengalaman pertamanya tampil di kejuaraan level dunia, wajar jika ia agak grogi,” kata Dirdja dalam keterangannya, Kamis.

“Tapi yang pasti mampu membuat kejutan karena tidak diperhitungkan,” katanya lagi.

Sementara itu, lifter remaja lainnya Najla Khoirunnisa membawa pulang tiga medali perunggu di kelas 45kg setelah mencatatkan total angkatan 142kg (snatch 62kg, 80kg clean and jerk).

Medali emas untuk angkatan snatch jatuh ke tangan lifter Filipina, Rosa Jean Ramos dengan angkatan terbaik 67kg, sedangkan perak diraih lifter Spanyol Ruth S Fuentefria dengan angkatan 63kg.

Medali emas untuk angkatan clean and jerk diraih lifter Polandia Oliwia W Drzazga dengan angkatan terbaik 85kg, sedangkan perak milik Rosa Jean Ramos dengan angkatan 80kg.

Emas pada kategori total angkatan jatuh ke tangah Rosa Jean Ramos (147kg), dan perak kepada Oliwia W Drzazga (143kg). 

Baca juga: Angkat besi terancam dicoret di Olimpiade, petinggi IWF didesak mundur 
Baca juga: Menpora berupaya populerkan angkat besi yang jadi andalan Indonesia 

 

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021