Jakarta (ANTARA) - Deputi UKM Kementerian Koperasi dan UKM Hanung Harimba mengatakan keterlibatan UKM Indonesia dalam Dubai Expo 2020 merupakan ajang strategis untuk menunjukkan potensinya kepada pasar dunia.

“Ini merupakan momen yang tepat untuk menciptakan iklim investasi, kerjasama dan peluang perdagangan berkelanjutan bagi UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) di tanah air,” kata dia dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

UKM Indonesia berpartisipasi dalam Dubai Expo 2020 yang diselenggarakan 1 Oktober 2021 hingga 31 Maret 2022 mendatang.

Pada ajang ini, Kementerian Koperasi dan UKM berpartisipasi dengan membawa produk yang memanfaatkan sumber daya alam, produk rempah olahan untuk mendorong program spice up to the world (upaya perluasan pemasaran produk bumbu atau pangan olahan dan rempah Indonesia), penerapan penelitian serta pengembangan dalam pengelolaan sampah, dan makanan sehat.

Beberapa produk yang dipromosikan pada Dubai Expo 2020, lanjutnya, adalah produk makanan kemasan dari Restu Mande Bandung, Matoh Banyuwangi, olahan kelapa dari Kulaku Banyuasin, produk makanan organik dari Ladang Lima Surabaya, produk kopi oleh Virgil Flores, dan produk homedecor rumah premium oleh Indo Risakti Bantul dan Raja Mas Cilacap.

“Produk homedecor premium memanfaatkan bahan alami dan bahan daur ulang seperti eceng gondok, lamun, kulit pisang, mendong dan kayu daur ulang. UKM bekerja sama dengan pengrajin rumah tangga dan menciptakan ekosistem usaha yang berkelanjutan dan fair trade,” ungkap dia.

Hanung optimis dengan keterlibatan UMKM dalam berbagai pameran diyakini sebagai salah satu cara dapat berkontribusi lebih dari 17 persen terhadap nilai ekspor nasional pada tahun 2024 mendatang.

Keterlibatan Indonesia dalam Dubai Expo 2021 merupakan kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan, antara lain Kementerian Perdagangan, Duta Besar RI untuk UEA, Konsulat Jenderal untuk Dubai, dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Dubai.

Semua pihak disebut mendukung adanya kerjasama Kemenkop-UKM melalui Smesco Indonesia dengan Atase Perdagangan dan ITPC di 44 negara dalam pengembangan ekspor UKM, khususnya market intelligence, promosi luar negeri, dan business matching.

“Kemenkop-UKM membuat desain kebijakan pengembangan UMKM dengan menciptakan ekosistem bisnis, mulai dari pelatihan peningkatan kualitas produk, pembiayaan, adaptasi teknologi, pemasaran, dan sistem rantai pasok,” ucap Hanung.

Tema Paviliun Indonesia pada Dubai Expo 2020 adalah “Creating the Future, From Indonesia To the World."

Selama enam bulan ke depan, paviliun Indonesia dalam Dubai Expo 2020 akan menampilkan lebih dari 300 produk UMKM siap ekspor antara lain komoditas, kerajinan, interior, tekstil hingga produk fesyen.

Di Dubai Expo 2020, Kemenkop-UKM juga menggelar Business Forum dan Business Matching pada Senin (4/10) yang mengundang pembeli potensial dari perusahaan hotel, restoran dan kafe, serta perusahaan retailer di UEA.

Baca juga: Mendag: Gelaran Expo 2020 Dubai titik balik pemulihan global
Baca juga: Kemendag: Partisipasi RI di Expo 2020 Dubai bisa tarik investor
Baca juga: Kemendag targetkan 2,5 juta pengunjung Paviliun Indonesia Expo Dubai

 

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021