Kediri (ANTARA) - Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Kediri, Jawa Timur mendorong pengrajin batik untuk memanfaatkan penjualan daring di media sosial sehingga jangkauan pemasaran yang lebih luas.

Ketua Dekranasda Kota Kediri Ferry Silviana Abdullah Abu Bakar di Kediri, Sabtu mengatakan para perajin batik di kota itu hingga kini masih terus eksis karena konsistem mengikuti era pemasaran secara daring.

"Kalau tidak seperti itu mereka akan ketinggalan. Dekranasda bersama Pemerintah Kota Kediri kita selalu mendukung UMKM termasuk perajin batik. Kami juga datangkan desainer nasional agar motif-motif batik di Kota Kediri ini berkembang dan up to date," kata Ferry.

Istri Wali Kota Kediri tersebut juga menambahkan wujud nyata yang telah dilakukan untuk terus mempertahankan eksistensi batik adalah mewajibkan pegawai memakai kain tradisional daerah termasuk batik.

Generasi muda juga terus didorong untuk bangga menggunakan batik, karena batik bisa dipadukan dengan berbagai gaya.

"Mudah-mudahan batik kita makin lestari dan banyak anak-anak muda mau menghargai karya-karya tangan perajin batik. Tidak melulu melirik fashion yang kekinian dan produk industri saja," katanya.

Batik kan juga soal budaya, banyak cerita dan falsafah yang harus terus kita lestarikan. Kalau dari muda sudah diperkenalkan sampai tua bisa mencintai budayanya sendiri," kata dia.

Dekranasda Kota Kediri memiliki beberapa program untuk terus menjaga eksistensi dan mengembangkan produk lokal Kota Kediri salah satunya batik. Kegiatan itu mulai dari fasilitasi pameran, workshop, hingga fasilitasi digital marketing.

Pada tahun 2020 Dekranasda Kota Kediri telah berpartisipasi pada Pameran Gelar Kriya Dekranasda Jatim, memberikan fasilitasi promosi di media sosial bagi perajin batik, serta bekerjasama dengan Pemprov Jatim dan Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) Kementerian Perindustrian memberikan fasilitasi sertifikasi Batikmark gratis.

Pada tahun 2021 diadakan workshop penulisan konten kreatif bagi usaha kriya termasuk batik dan penyelenggaraan Batik Corner di Ketos dalam rangka Hari Batik Nasional. Pameran Batik Corner tersebut digelar di sebuah pusat perbelanjaan di Kota Kediri mulai 1-3 Oktober 2021.

Sementara itu, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengharapkan dengan peringatan Hari Batik Nasional yang jatuh pada tanggal 2 Oktober ini, masyarakat Kota Kediri diharapkan semakin bangga untuk menggunakan produk lokal Kota Kediri salah satunya batik.

Dengan menggunakan produk batik Kota Kediri, kata Wali Kota maka permintaan akan produk batik ini terus meningkat.

"Kami InsyaAllah akan memfasilitasi agar batik ini bisa terus digunakan seperti keseharian saya sering sekali menggunakan kain lokal Kediri. Kalau kita menggunakan maka kita akan terus membeli produk itu. Nah tentu kalau kita membeli produk itu maka si perajinnya pun akan mendapat multiplier effect ekonominya," kata Wali Kota.
Baca juga: Kemenperin gencar cetak "start-up" sektor kerajinan dan batik
Baca juga: Pertamina dukung pelestarian batik Papua melalui pembinaan Go Digital

Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2021