Jakarta (ANTARA) - Dua aktor Indonesia Jefri Nichol dan Chicco Jerikho mengajak penonton untuk memaknai kembali arti dari perjuangan dan kebebasan berpendapat melalui film terbaru mereka, "Aum!", yang tayang perdana di Bioskop Online mulai Kamis (30/9). 

Bukan cuma sekadar film, "Aum!" pun meninggalkan kesan tersendiri bagi para pemainnya. Seperti yang dialami oleh Chicco Jerikho, di mana ia sampai memiliki pandangan baru tentang arti kebebasan setelah bermain di film ini. Ia menjadi lebih bersyukur dengan kondisi saat ini, di mana ia diberi kebebasan dalam berkarya.

Baca juga: Film "Aum!" pertanyakan cita-cita perjuangan reformasi

Baca juga: Kolaborasi baru Jefri Nichol dan Chicco Jerikho dalam film "Aum!"

"Gue jadi lebih bersyukur dengan apa yang kita punya sekarang, maunya manfaatin sebaik mungkin. Kita buat itu jauh lebih baik karena kita tidak dibatasi, tidak seperti dulu. Karena itu berkaryalah sampai kemana-mana," kata Chicco melalui keterangannya, Kamis.

Selain pesan perjuangan yang kuat, penayangan "Aum!" juga memiliki sisi menarik tersendiri. Karena di hari pertama penayangannya, film "Aum!" berhasil menjadi trending topic Twitter.

"Semoga film ini menjadi sesuatu yang menarik. Semoga terhibur dengan film 'Aum!' Ini, bisa dibilang ini warna baru, experience yang baru ketika nonton film dan yang terpenting jangan nonton film bajakan," kata Jefri menambahkan.

Bukan cuma melihat aksi Jefri Nichol dan Chicco Jerikho yang saling memukau, dalam film "Aum!", penonton juga akan menyaksikan akting para aktor pendukung seperti Agnes Natasya dan Aksara Dena.

"Aum!" disutradarai oleh Bambank “Ipoenk” K.M., dan tiketnya bisa didapatkan di Bioskop Online dengan harga Rp20 ribu.

Bioskop Online bisa diakses melalui situs www.bioskoponline.com dan juga melalui aplikasi, yang dapat diunduh di App Store dan Google Play Store.

Baca juga: Arti kopi untuk Chicco Jerikho

Baca juga: Vanesha Prescilla & Jefri Nichol tampil bareng di "Paradise Garden"

Baca juga: Cara Chicco Jerikho jaga imun tubuh cegah COVID-19

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021