Kita patut bersyukur bahwa sektor industri produk halal turut memberikan nilai tambah bagi perekonomian nasional selama pandemi COVID-19.
Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan kondisi perkembangan penanganan pandemi COVID-19 dengan angka kasus penularan harian makin menurun patut disyukuri.

"Kita patut bersyukur namun juga harus tetap menjaga kewaspadaan," kata Wapres dalam pidato melalui rekaman video di acara Islamic Finance Summit 2021, Kamis.

Secara global, kata Wapres, kasus penularan COVID-19 telah menurun dan Indonesia juga telah melewati masa puncak gelombang kedua dengan angka kasus harian saat ini di bawah 2.000 kasus.

"Berbagai upaya luar biasa telah dilakukan oleh Pemerintah, baik pusat maupun daerah, yang tidak terlepas dari dukungan masyarakat serta akselerasi vaksinasi serentak di seluruh wilayah Indonesia," katanya.

Bersamaan dengan tren penurunan kasus COVID-19 tersebut, Wapres menyebutkan indikator pertumbuhan ekonomi di Indonesia menunjukkan tren positif, salah satunya dengan kenaikan tingkat konsumsi masyarakat.

"Seiring dengan pelonggaran PPKM (pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat) di sejumlah daerah, konsumsi masyarakat mulai menunjukkan tren positif. Kinerja produksi tetap resilient didorong oleh ekspor yang naik siginifikan pada bulan Agustus 2021," katanya.

Sementara itu, dari sektor ekonomi dan keuangan syariah, Wapres mengapresiasi seluruh pihak terkait karena industri produk halal di Indonesia dapat memberikan nilai tambah bagi ekonomi secara nasional.

Pertumbuhan rantai nilai halal di sektor pertanian dan makanan halal berada di atas pertumbuhan produk domestik bruto (PDB), sementara nilai ekspor bahan makanan halal meningkat dari 30 miliar dolar ASN pada tahun 2019 menjadi 34 miliar dolar AS pada tahun 2020.

"Kita patut bersyukur bahwa sektor industri produk halal turut memberikan nilai tambah bagi perekonomian nasional selama pandemi COVID-19," ujar Wapres.

Baca juga: Ma'ruf Amin lakukan kunjungan kerja ke Jawa Timur

Baca juga: Wapres tegaskan identifikasi data warga miskin ekstrem harus tepat


Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2021