Batam (ANTARA) - Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam Ardiwinata menyatakan kegiatan wisata dengan tajuk Meeting, Incentive, Convention dan Exhibition (MICE) yang digelar di daerah setempat mulai marak kembali, seiring dengan melandainya penularan COVID-19.

"Alhamdulillah, kita bersyukur MICE sudah mulai menggeliat kembali di Batam," kata Ardiwinata, Sabtu.

Ia mengungkapkan, kegiatan MICE yang digelar di Batam tidak hanya digelar instansi pemerintah, melainkan juga pihak swasta.

Menurut dia, sarana dan prasarana MICE di Batam relatif baik dan lengkap. Di kota yang bertetangga dengan Singapura itu, terdapat 236 hotel dan resor bintang 3 hingga 5 bertaraf nasional dan internasional.

Batam juga kaya akan objek wisata pantai dan pulau yang menawan serta taman rekreasi lainnya.

"Batam juga didukung dengan aksesibilitas yang memadai seperti keberadaan lima pelabuhan feri internasional, dan satu bandara internasional untuk mempermudah siapa saja yang berkunjung ke Kota Batam," kata dia.

Pihaknya juga berupaya untuk memastikan kegiatan MICE tetap dengan menerapkan protokol kesehatan dengan basis CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environmental Sustainability) secara ketat.

"Amenitas di Batam seperti hotel sudah menerima sertifikasi menerapkan protokol kesehatan dari Pemkot dan sertifikasi CHSE dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Ekraf (Kemenparekraf)," kata dia.

Sementara itu, Wali Kota Batam Muhammad Rudi juga menyambut baik berbagai kegiatan MICE yang digelar di kota kepulauan itu.

Ia menyatakan, berbagai pertemuan yang dihelat di Batam menjadi penanda ekonomi setempat mulai bangkit.

Pihaknya bertekad untuk memanjakan warga dan pelancong yang datang dengan infrastruktur yang bagus.

"Kita terus mempercantik Kota Batam hingga mampu menarik minat kunjungan orang ke Batam," kata dia.

Baca juga: Seluruh pelaku wisata telah divaksin, Batam siap sambut pelancong
Baca juga: Wakil Wali Kota sebut pengendalian COVID-19 di Batam membaik
Baca juga: MICE di Batam mulai ramai di era kenormalan baru

 

Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021