Bogor (ANTARA News) - Salah seorang pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Leuwiliang, Kabupaten Bogor, tewas bunuh diri dengan cara melompat dari lantai dua rumah sakit, Senin.

Korban bernama Ujang Lili berusia 41 tahun, warga Kampung Laladon RT 14/RW011 Desa Cibitung Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor, dirawat di RSUD Leuwiliang sebagai pasien Gakin Jamkesmas menderita pengakit asma.

Menurut beberapa informasi mangatakan, korban nekad mengakhiri hidupnya diduga karena "stress" penyakit asma yang dideritanya tidak kunjung sembuh.

Kepala RSUD Leuwiliang, Sri Murawati mengatakan, korban menderita "asma tikus" yakni penyakit asma yang sering kambuh dan baru dirawat dua hari di RSUD Leuwiliang.

"Pasien menderita penyakit asma yang sering kambuh berulang-ulang, dan baru dirawat dua hari," katanya.

Ia menuturkan, peristiwa terjadi sekitar pukul 00.00 WIB, saat itu korban baru disuntik dan diberi obat oleh perawat rumah sakit yang merawatnya. Saat itu pula, korban sempat mengucapkan terimakasih kepada perawat yang merawatnya dan menyuruh ayahnya yang menjaganya untuk tidur lebih dulu.

Sekitar 45 menit setelah itu, Tirta (71) ayah korban melihat anaknya mencoba bunuh diri dengan melompat dari jendela kamarnya yang terletak di lantai dua rumah sakit.

"Ayahnya melihat anaknya mencoba melompat dari lantai atas, bahkan ayahnya sempat menangkap kaki korban, namun terlepas sehingga korban tidak keburu diselamatkan," katanya.

Korban langsung mendarat di lantai dasar rumah sakit, dan mengalami memar kepala, korban sempat dilarikan ke UGD dan menjalani perawatan, namun nyawa korban tidak terselamatkan, dan pihak RSUD Leuwiliang langsung melaporkan peristiwa ke pihak yang berwajib.

Lebih lanjut, Sri mengatakan, peristiwa tersebut murni bunuh diri, hal ini dibuktikan dengan hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang dilakukan Polsek setempat.

"Pihak kepolisi menyatakan peristiwa ini murni bunuh diri dan pihak keluarga juga telah membuat surat pernyataan yang menyatakan bahwa kejadian ini murni bunuh diri," katanya.

Untuk meringankan beban keluarga, Sri mengatakan, pihaknya memberikan bantuan pengurusan jenazah korban hingga pemakaman.

"Rencananya korban akan dimakamkan di rumahnya di Kampung Laladon, seluruh biaya pemakaman akan kami tanggung," katanya.

Sementara itu, Kapolsek Leuwiliang, Kompol Djumangin mengatakan, pihaknya menduga, korban sengaja mengakhiri hidupnya dengan cara melompat dari ketinggian, karena frustasi sakit asma-nya tidak kunjung sembuh.

"Dugaan sementara dia frustasi, karena penyakitnya sudah sejak kecil diderita, ia juga sudah sering menjalani perawatan, apalagi mereka pasien miskin," kata Kapolsek.

Kapolsek menyebutkan, pihaknya telah melakukan olah TKP, dan meminta keterangan sejumlah saksi diantaranya ayah dan ibu korban Iyah, anak korban bernama Selly Muhammaroh 17 tahun dan Eddy petugas keamanan rumah sakit. (LR/Y006/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011