Selain dari inovasi dengan teknologi digital, dan adaptasi melalui penerapan protokol kesehatan, perlu adanya koloboraksi dengan seluruh unsur pentahelix
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menjalin kerja sama dengan 15 mitra dari program kemitraan Co-Branding sebagai upaya meningkatkan citra serta mempromosikan sektor pariwisata Indonesia.

“Program kemitraan ini memiliki peran penting, tidak hanya menguntungkan bagi Wonderful Indonesia yang merupakan brand pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia saja, tetapi juga meningkatkan brand awareness dan brand equity mitra-mitra co-branding juga,” ujar Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf Nia Niscaya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.

Program Co-Branding merupakan perpaduan atau kerja sama antara dua brand pada satu produk atau jasa yang sama.

Lebih lanjut, Nia menyampaikan bahwa kerja sama ini diwujudkan tidak hanya dengan menampilkan logo Wonderful Indonesia pada kemasan produk mitra co-branding, namun juga dengan berbagai macam program lainnya.


Baca juga: Kemenparekraf gandeng 16 mitra co-branding promosi pariwisata
 

Seperti aktivasi online dan offline bersama, adanya produk khusus yang diproduksi oleh mitra, lalu kegiatan kolaborasi bersama-sama dengan satu atau lebih mitra yang dapat saling mendukung. Serta, berbagi ilmu yang dimiliki oleh mitra kepada industri pariwisata agar mereka bisa semakin tumbuh dan kuat bersaing di kancah internasional.

Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dan penandatanganan kerja sama (PKS) antara Kemenparekraf dengan 15 mitra co-branding.

Yaitu meliputi Airasia, Airbnb, Asahi, Asyst, Aice, Genpi, Garuda Food, Nutragen, Pegipegi, Parador, Pergikuliner, Sasa, Unilever, Visual Anak Negeri, dan Visa Worldwide.

Ke-15 mitra ini disebut melengkapi 36 mitra co-branding lainnya yang sudah lebih dahulu berkolaborasi sejak tahun 2020 yang lalu.

Baca juga: Kemenparekraf: Perlu strategi buat konten menarik promosikan wisata

Nia mengharapkan penandatanganan MoU dan PKS ini tidak hanya menjadi dokumentasi atau seremonial saja, tetapi bisa menjalin kerja sama secara riil, konkrit, dan berkelanjutan.

Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menerangkan bahwa kerja sama ini merupakan salah satu wujud sinergi yang harus terus ditingkatkan agar Indonesia semakin maju, tangguh, serta dapat segera bangkit dari kondisi dan situasi yang dihadapi saat ini.

“Selain dari inovasi dengan teknologi digital, dan adaptasi melalui penerapan protokol kesehatan, perlu adanya koloboraksi dengan seluruh unsur pentahelix. Mudah-mudahan dengan kolaborasi yang kita lakukan, kita bisa bangkit dan menang melawan pandemi COVID-19,” tutur dia.


Baca juga: Kemenparekraf promosi lima destinasi wisata melalui konten digital

Baca juga: Video storytelling dinilai efektif jadi alat promosi wisata


Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021