doa bersama dilakukan di tiga tempat ibadah
Jakarta (ANTARA) - Jajaran petugas pemasyarakatan Rutan Kelas I Salemba menggelar doa bersama dan tabur bunga bersama ribuan warga binaan pemasyarakatan (WBP) sebagai ungkapan duka cita atas peristiwa kebakaran di Lapas Kelas I Tangerang pada Rabu (8/9) lalu.

Karutan Salemba Kelas I Jakarta Pusat, Yohanis Varianto menyampaikan pihaknya bersama ribuan warga binaan turut berduka cita atas musibah kebakaran yang menewaskan 41 warga binaan di Lapas Tangerang.

Baca juga: Polda Metro dalami unsur kelalaian dalam kebakaran Lapas Tangerang

"Terkait bencana yang terjadi di Lapas Tangerang, seluruh jajaran berserta seluruh warga binaan melakukan doa dan zikir bersama. Doa zikir dilakukan di masjid, vihara, dan gereja. Kami turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas wafatnya 41 warga binaan Lapas Tangerang atas kejadian kemarin," kata Yohanis di Rutan Salemba Jakarta Pusat, Kamis.

Yohanis menjelaskan  kegiatan doa bersama dilakukan di tiga tempat ibadah, yakni Masjid At-Taubah bersama para santri, di Gereja Bethesda bersama para siswa sekolah Alkitab Tumbuh Bersama (SATB), dan di Vihara Sosial Ce San Kung Rutan Kelas 1 Salemba.

Baca juga: Tim DVI kumpulkan 31 sampel DNA dari keluarga korban kebakaran

Pelaksanaan doa bersama dan aksi tabur bunga dilakukan sebagai bentuk rasa empati kepada para keluarga warga binaan.

Setelah melakukan doa bersama, Karutan Salemba Yohanis Varianto memimpin kegiatan tabur bunga di atas keranda jenazah, kemudian diikuti oleh para warga binaan.

Baca juga: Kemenkumham upayakan pengobatan maksimal bagi korban kebakaran

Salah satu warga binaan bahkan tak kuasa menahan air mata saat melakukan tabur bunga. Narapidana kasus narkotika, Bogi Ferdiansyah, mengaku terpukul atas musibah yang menimpa puluhan warga binaan di Lapas Tangerang.

"Kami keluarga besar warga binaan Rutan Salemba Jakpus berbela sungkawa atas berpulangnya keluarga saya di Lapas Tangerang," kata Napi yang sudah menjalani hukuman kurang lebih 6 tahun penjara itu.
 

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021