kita cocokkan nomor lambung kapal dengan berita dari Sri Lanka
Banda Aceh (ANTARA) - Lembaga Panglima Laot Aceh memastikan mayat tanpa kepala yang ditemukan di perairan Pulau Nasi Kecamatan Pulo Aceh Kabupaten Aceh Besar merupakan nelayan asal Sri Lanka.

Wakil Sekjen Panglima Laot Aceh Miftah Tjut Adek, di Banda Aceh, Selasa mengatakan, kepastian mayat tanpa kepala itu adalah nelayan Sri Lanka dilihat dari nomor lambung yang sama antara kapal nelayan Sri Lanka yang hilang dengan nomor kapal telungkup yang ditemukan di Pulo Aceh tersebut.

"Setelah kita cocokkan nomor lambung kapal dengan berita dari Sri Lanka ada kapal terbalik karena cuaca buruk itu cocok, bernomor registrasi IMUL-A-0077 CBO," kata Miftach Tjut Adek.

Sebelumnya, mayat tanpa kepala dan lengan ditemukan masyarakat terdampar di perairan Alu Reuyeung Pulo (Pulau) Nasi Kecamatan Pulo Aceh Kabupaten Aceh Besar.

Penemuan mayat itu berawal dari adanya sebuah kapal 5 GT yang ditemukan telungkup, setelah diangkat ternyata di bawah kapal tersebut didapatkan mayat dalam kondisi tanpa kepala dan lengan.

Miftach menyampaikan, berdasarkan informasi yang diterima, sebuah kapal penangkap ikan dengan nomor registrasi IMUL-A-0077 CBO itu berangkat dari pelabuhan perikanan Mirissa, Sri Lanka pada 31 Mei 2021, dan empat nelayan yang berada di dalamnya.

Baca juga: India bebaskan tiga nelayan Aceh
Baca juga: 12 nelayan Aceh ditangkap Angkatan Laut India


Kata Miftach, anak buah kapal tersebut berada dalam situasi putus asa sampai akhirnya terbalik karena cuaca buruk di laut sekitar 40 mil laut (sekitar 74km) dari Galle.

Kemudian, lanjut Miftach, tiga nelayan dari kapal itu berhasil diselamatkan angkatan laut Sri Lanka, dan membawa mereka ke atas kapal penangkap di laut Selatan hingga selamat.

"Pukat nelayan menyelamatkan tiga nelayan dari kapal yang terbalik, dan satu nelayan hilang," kata Miftach.

Untuk diketahui, terhadap mayat tersebut telah dilakukan visum di RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh guna mengetahui penyebab kematian dan identitasnya.

Bahkan, Polres Aceh Besar juga sudah menduga mayat tersebut berasal dari Sri Lanka, karena itu telah dilakukan koordinasi dengan Divisi Hubungan Internasional (Divhubinter) Mabes Polri untuk mendapatkan tindaklanjutnya.

Baca juga: Diduga nelayan asing, mayat tanpa kepala ditemukan di Perairan Aceh
Baca juga: 34 nelayan Aceh Timur ditangkap otoritas Thailand
Baca juga: Enam Nelayan di bawah umur asal Aceh dipulangkan dari Thailand

 

Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021