Semoga energi ini terus bergulir dan bisa menjadi inspirasi
Surabaya (ANTARA) - Sekitar 635 orang yang tergabung dalam Relawan Surabaya Memanggil tetap membantu pemerintah dalam penanganan COVID-19, meski Kota Surabaya, Jawa Timur, saat ini sudah masuk zona kuning.

Koordinator Relawan Surabaya Memanggil Aryo Seno di Surabaya, Sabtu, mengatakan, Relawan Surabaya Memanggil berjumlah lebih dari 2.000 orang, namun hanya 635 relawan yang berstatus aktif.

"Sebanyak 635 relawan itu dibagi ke dalam delapan divisi yang mempunyai tugas masing-masing. Salah satunya, sebagai pengemudi ambulans yang bertugas mengantar jenazah COVID-19. Sedangkan relawan yang non-aktif itu bisa menjadi tenaga tambahan," katanya.

Menurut dia, para relawan aktif ada yang ditugaskan di Dinas Sosial Surabaya sebagai pengemudi ambulans, Rumah Sakit Lapangan tembak (RSLT), Asrama Haji, Krematorium, Puskesmas, dan Kecamatan.

"Lalu, ada yang menjadi runner oxygen, petugas percepatan vaksinasi, dan bertugas di tim sekretariat," ujarnya.

Seno mengatakan pihaknya merasa terharu atas perhatian dan kepedulian yang ditunjukkan Kota Surabaya kepada para relawan. Sebab, lanjut dia, apa yang dilakukan oleh Relawan Surabaya Memanggil, murni sebagai bentuk aksi kemanusiaan untuk membantu pemkot.

Bahkan, lanjut dia, pihaknya tidak menyangka bahwa ada apresiasi dari Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi atas kegiatan sosial para relawan. Apresiasi berupa piagam pernghargaan dan paket sembako tersebut diberikan wali kota di Balai Kota Surabaya, Jumat (3/9).

"Semoga energi ini terus bergulir dan bisa menjadi inspirasi di situasi kritis seperti yang kita hadapi kemarin," kata Seno.

Baca juga: Sejumlah relawan siap berkolaborasi hadapi COVID-19 di Surabaya

Baca juga: Wali Kota Surabaya ajak warganya jadi relawan lawan COVID-19


Sementara itu, ayah dari Seno, Filipus Tedjo Baskoro menceritakan, awalnya ia sempat merasa was-was ketika anaknya menjadi bagian dari Relawan Surabaya Memanggil. Namun, ia percaya bahwa niat baik putranya itu akan mendapat perlindungan dari Tuhan. Apalagi, selama menjalankan tugas sebagai relawan, putranya selalu menerapkan protokol kesehatan.

"Sebagai orang tua, saya merasa bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena kegiatan anak saya dan teman-temannya itu bisa berkontribusi untuk Kota Surabaya khususnya dalam penanganan pandemi COVID-19," ujarnya.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebelumnya mengatakan, keberhasilan Kota Surabaya masuk dalam kategori PPKM Level 3 atau berada dalam zona kuning tidak lepas dari peran serta seluruh warga Surabaya, di antaranya adalah Relawan Surabaya Memanggil.

"Tidak mungkin Surabaya menjadi kota yang seperti sekarang ini, tidak mungkin Surabaya bisa bangkit dari keterpurukan," ujarnya.

Oleh sebab itu, Wali Kota Eri menyatakan, bahwa ini bukti kebersamaan, gotong-royong, dan bahu-membahu seluruh warga Surabaya dalam menanggulangi COVID-19. Ia yakin, upaya pemkot dan seluruh warga Kota Surabaya akan diijabah oleh Allah SWT. 

Baca juga: Pengusaha Surabaya tanggung BPJS Ketenagakerjaan relawan COVID-19

Baca juga: Pendaftar Relawan Surabaya Memanggil capai 1.050 orang

 

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021