Saya dan tim KSP melihat langsung proses penyaluran bantuan beras PPKM ini dan kita lihat prosesnya sangat mudah untuk masyarakat yang menerima. Cukup membawa KTP atau kartu keluarga dan surat panggilan dari RT/RW setempat
Jakarta (ANTARA) - Deputi III Kantor Staf Presiden (KSP) Bidang Perekonomian Panutan Sulendrakusuma menyatakan pihaknya terus memantau secara langsung penyaluran bantuan beras kepada masyarakat yang mengalami kesulitan karena pandemi COVID-19 berkepanjangan.

Menurut keterangan tertulis diterima di Jakarta, Rabu, KSP memantau penyaluran bantuan beras yang diberikan kepada 57 masyarakat penerima di sekitar Jalan Percetakan Negara IX, Kecamatan Cempaka Putih, RW 04, Jakarta Pusat. Wilayah tersebut sedang menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

"Saya dan tim KSP melihat langsung proses penyaluran bantuan beras PPKM ini dan kita lihat prosesnya sangat mudah untuk masyarakat yang menerima. Cukup membawa KTP atau kartu keluarga dan surat panggilan dari RT/RW setempat,” kata Panutan.

Sebanyak 57 paket yang masing-masing berisi 10 kg beras dibagikan di balai pertemuan masyarakat setempat. Proses penyaluran ini turut dihadiri oleh ketua RW 04 Kecamatan Cempaka Putih, perwakilan PT. Pos Indonesia, dan perwakilan Perum Badan Urusan Logistik (Bulog).

Tim KSP, kata Panutan, juga memeriksa ketersediaan dan kualitas beras dari Perum Bulog.

“Tadi kita juga mengecek langsung kualitas beras ke gudang Bulog daerah Sunter di Jakarta Utara dan kualitas beras yang diberikan ini cukup baik. Tidak ada masalah untuk disalurkan." imbuhnya, saat mengunjungi gudang Bulog di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Dalam kunjungan ke Gudang Bulog itu, tim KSP didampingi oleh Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik (SCPP) Bulog Mokhamad Suyamto dan Kepala Regional II Jakarta PT. Pos Indonesia Arif Muclis.

Menurut Tenaga Ahli Utama KSP Eddy Priyono terdapat sekitar 28,8 juta keluarga penerima bantuan beras sesuai data Data Terpadu Kesejahteraan Sosial Kemensos (DTKS) dalam masa PPKM ini. Penyaluran bantuan beras tersebut dibagi menjadi dua gelombang.

“Yang sedang dalam proses penyaluran bantuan beras sekarang ada sekitar 10 juta penerima manfaat," kata Eddy.

Eddy menjamin syarat dan proses bagi masyarakat untuk mendapatkan bantuan beras ini sangat mudah. Selain sudah tercatat di daftar penerima, masyarakat juga hanya cukup membawa KTP atau kartu keluarga.

"Prosesnya mudah, kemarin saya diberitahu oleh pak RT, hari berikutnya saya dapat bantuan beras 10 kilogram, hari ini saya datang cuma bawa KTP untuk syarat pengambilan," ujar salah satu penerima manfaat bernama Udin, yang sehari-harinya bekerja sebagai pedagang kaki lima di kawasan Cempaka Putih.

Pemerintah masih menerapkan PPKM untuk memutus mata rantai penularan COVID-19. Guna meringankan beban masyarakat miskin dan rentan miskin yang tidak bisa bekerja dan mengalami penurunan penghasilan, pemerintah menyalurkan berbagai bantuan sosial.

Selain bansos yang berbasis uang tunai seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)/Kartu Sembako, dan Bantuan Sosial Tunai (BST), pemerintah juga meluncurkan bantuan beras PPKM.

Baca juga: Kemensos dengan Bulog-Pos Indonesia salurkan beras PPKM tahap II
Baca juga: Dirut Bulog jamin kualitas beras PPKM, siap ganti bila beras rusak
Baca juga: Pemerintah salurkan bantuan beras PPKM tahap II, untuk 8,8 juta KPM

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021