Garut (ANTARA) - Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menyatakan pemerintah provinsi menyiapkan dana sebesar Rp500 juta untuk program pipanisasi guna mengatasi kekeringan di Desa Kertajaya, Kabupaten Garut.

"Pak Sekda Provinsi akan bantu kebutuhan sebesar pipanisasi tersebut sekitar Rp500 juta," kata UU Ruzhanul Ulum saat mendistribusikan air bersih bagi warga terdampak kekeringan akibat kemarau di Desa Kertajaya, Kecamatan Cibatu, Rabu.

Ia menuturkan Pemerintah Provinsi Jabar sudah mendapatkan informasi bahwa Garut sudah dilanda kekeringan akibat musim kemarau.

Baca juga: Pemkab Garut siap beli sumber mata air untuk atasi kekeringan

Baca juga: Garut rencanakan pemanfaatan 20 sumber mata air baru saat kekeringan


Sejumlah dinas terkait, kata Uu, langsung diterjunkan untuk mendistribusikan air bersih bagi masyarakat yang daerahnya kesulitan air bersih.

"Saya dengan Kepala Dinas Pertamanan dan Pemukiman dan BPBD ke Garut untuk melihat, ternyata masyarakat di daerah ini setiap tahun kekeringan," katanya.

Ia menyampaikan daerah yang langganan kekeringan itu harus cepat diselesaikan agar pemerintah kabupaten maupun provinsi tidak terus menerus mengirimkan air ke daerah itu.

Menurut dia, perlu upaya mengatasi daerah yang kesulitan air bersih saat musim kemarau, salah satunya dengan menyiapkan jalur pipanisasi dari sumber air ke pemukiman penduduk.

"Kami sudah bicara dengan kepala desa setempat dan Sekda Kabupaten Garut untuk pipanisasi dari sumber air yang tidak jauh, sekitar 1,5 kilometer," kata mantan Bupati Tasikmalaya itu.

Uu mengaku sudah berkomunikasi dengan Sekda Provinsi Jabar terkait anggaran pipanisasi penyaluran air di daerah itu dan  dapat dikerjakan tahun ini.

Menurut dia, proses realisasi bantuan pipanisasi tidak membutuhkan waktu lama, karena akan menggunakan dana bantuan tidak terduga (BTT) yang pengerjaannya tidak perlu proses lelang.

Baca juga: BPBD Garut: Kemarau belum timbulkan rawan air bersih

"Dengan bantuan tersebut, diharapkan tahun depan atau saat terjadi kemarau tidak lagi kekurangan air seperti saat ini, apalagi air ini kebutuhan dasar masyarakat," katanya.

Sebelumnya ribuan warga yang tinggal di Desa Kertajaya, Kecamatan Cibatu kesulitan mendapatkan air bersih saat musim kemarau. Tercatat warga di Desa Kertajaya sebanyak 6.663 jiwa yang membutuhkan air bersih setiap hari rata-rata 13.450 liter.

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021