Jakarta (ANTARA) - Pihak Louis Vuitton Indonesia membantah dan menyatakan tidak pernah melakukan kerja sama dengan pemerintah terkait pengadaan bahan pakaian dinas anggota DPRD Kota Tangerang.

“Mengenai hal ini, LV tidak memiliki hubungan kerja sama dan tidak pernah ada kolaborasi dengan pemerintah,” kata Public Relation LV Indonesia Gisela Eiffelina kepada ANTARA, Selasa.

Berdasarkan informasi dari laman resmi Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kota Tangerang, tahun ini sekretariat DPRD Kota Tangerang menganggarkan pengadaan bahan pakaian dinas mencapai Rp675 juta.

Baca juga: Louis Vuitton pamerkan Spring 2021 Menswear di dermaga Shanghai

Masih dari laman yang sama, pada tahun 2020 lalu pengadaan bahan pakaian hanya Rp312,5 juta. Dengan kata lain, anggaran telah meningkat dua kali lipat.

Tender pengadaan pakaian tersebut dimenangkan CV Adhi Prima Sentosa.

Sebelumnya telah diberitakan Pokja Unit Layanan Pengadaan (ULP) DPRD Kota Tangerang mengungkap empat merek premium yang akan menjadi bahan pakaian anggota dewan, salah satunya merek Louis Vuitton untuk dua setel pakaian dinas harian (PDH).

Kemudian, ada juga merek Lanificio Di Calvino untuk pakaian sipil resmi (PSR), Theodoro untuk pakaian sipil harian (PSH), dan Thomas Crown untuk pakaian sipil lengkap (PSL).

Louis Vuitton merupakan merek mode ternama yang berpusat di kota Paris, Perancis. Merek ini dikenal sebagai rumah mode terkemuka di dunia dengan menjual produk-produk mewah dan berkualitas, mulai dari pakaian, sepatu, jam tangan, perhiasan, kacamata, koper, hingga aksesoris lainnya.

Baca juga: Louis Vuitton luncurkan sepatu ramah lingkungan

Baca juga: Louis Vuitton rilis pelindung wajah seharga Rp14,5 juta

Baca juga: BTS akan berpartisipasi dalam fesyen show Louis Vuitton

Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021