Jakarta (ANTARA) - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa berharap, Indonesia bisa kembali menjadi negara dengan kelas pendapatan menengah atas pada 2022 atau 2023.

"Kita sempat naik ke kelas pendapatan menengah atas sebelumnya, namun turun pada tahun ini menjadi pendapatan menengah bawah," ucap Suharso dalam diskusi daring di Jakarta, Rabu.

Penurunan kelas tersebut, menurut dia, disebabkan karena adanya pandemi COVID-19 yang secara tiba-tiba sedikit mengubah jalur visi Indonesia keluar dari jebakan kelas menengah atau middle income trap sebelum tahun 2045.

Meski demikian, Suharso menegaskan bahwa akan mengembalikan Indonesia kembali ke jalur tersebut melalui transformasi ekonomi.

"Yang paling penting adalah bagaimana kita bisa berangsur keluar dari jebakan kelas menengah yang ditargetkan pada tahun 2045," katanya.

Ia menjelaskan, agar dapat menjadi negara berpendapatan atas, Indonesia harus memiliki pendapatan per kapita senilai 23.199 dolar AS.

Selain itu, rata-rata pertumbuhan domestik pada 2015-2045 harus mencapai 5,7 persen untuk Produk Domestik Bruto (PDB) riil dan sebesar 5 persen untuk PDB per kapita.

Kemudian, peranan Kawasan Timur Indonesia (KTI) harus mencapai 25 persen pada tahun 2045, serta menjadi negara maju dan PDB terbesar kelima yakni 7,4 triliun dolar AS pada 2045.

Baca juga: Bappenas: Ekonomi hijau ciptakan pekerjaan dan investasi yang besar

Baca juga: Bappenas: Indonesia bisa keluar dari 'middle income trap' pada 2036

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021