Pandeglang (ANTARA) - Seribuan santri di Kabupaten Pandeglang mengikuti vaksinasi COVID-19 yang digelar Polres Pandeglang, Kodim 0601, Dinas Kesehatan setempat dan Pengurus Besar Mathla’ul Anwar Linahdatil Ulama (PB Manlu).

Sekitar seribuan santri dan peserta didik perguruan Islam Mathla’ul Anwar Linahdatil Ulama (Malnu) Pusat, Menes, Pandeglang mengikuti kegiatan vaksinasi itu, Selasa.

Kapolres Pandeglang, AKBP Hamam Wahyudi mengatakan dalam program vaksinasi tersebut pihaknya menyasar sebanyak seribu siswa dan santri yang berusia 12 hingga 18 tahun. Proses penyuntikan vaksin dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Sebelum menjalani vaksinasi COVID-19, petugas kesehatan terlebih dahulu melakukan screening, atau pengecekan kesehatan.

Menurutnya, para santri dan santriwati ini menerima vaksinasi COVID-19 tahap pertama, dan kegiatan ini guna mendukung pemerintah dalam upaya pemerataan vaksin bagi masyarakat, tak terkecuali pelajar.

Baca juga: Vaksinasi di Pondok Kelapa jangkau 10.000 orang dari 11.000 pendaftar

“Khususnya bagi anak anak Perguruan Islam yang ada di Sekolah Perguruan Tinggi Malnu, dan Alhamdulilah juga peserta vaksin antusias tinggi, dan peserta kurang lebih ada 1.000 orang," katanya.

Terkait alasan penyelenggaraan vaksinasi di pesantren atau lembaga pendidikan, menurut dia, karena adanya kebijakan pemerintah terkait dibolehkannya pemberian vaksin bagi pelajar/anak mulai usia 12 tahun.

Vaksinasi pada pelajar, kata dia, juga sebagai antisipasi jika sewaktu-waktu dilakukan program pembelajaran tatap muka.

“Ketika nanti belajar tatap muka kembali dibuka, mereka (pelajar) ini bisa kembali belajar mengikutinya secara norrnal karena telah divaksin," katanya.

Ketua Umum PB Malnu, Tb Hamdi Ma’ani mengapresiasi Polres Pandeglang yang mempercayakan lokasi vaksinasi COVID-19 di pesantrennya, dan sebelumnya kegiatan vaksinasi tersebut telah disosialisasikan pada orang tua murid sebagai ikhtiar untuk mencegah penyebaran COVID-19.

“Kepada orang tua kami sampaikan vaksinasi dilihat dari sisi agama. Vaksin ini bukan untuk mengobati tapi menjaga, karena kami berpedoman kepada suatu kaidah 'Al-wiqoyatu khairun min al-llaz', artinya menjaga lebih baik dari pada mengobati, sebelum terpapar lebih baik kita menjaga,” kata Ma'ani yang juga sebagai Ketua MUI Kabupaten Pandeglang itu.

Dengan adanya vaksinasi ini, ia berharap kegiatan belajar secara tatap muka bisa segera di buka kembali. “Harapan kita setelah nanti ini peserta didik divaksin, mudah mudahan kegiatan belajar mengajar bisa dilakukan tatap muka,” ujarnya.

Baca juga: Pemkot Jakbar kerahkan guru untuk bantu vaksinasi di 42 sekolah
Baca juga: Masyarakat antusias ikuti vaksinasi massal di Unhas

Pewarta: Sambas
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021