Jakarta (ANTARA) - Aplikasi PULIH (Program Peduli Sehat) yang diluncurkan Yayasan Kanker Indonesia bersama AstraZeneca akan mempermudah pasien mendapatkan akses terapi kanker di tengah pandemi COVID-19 yang membuat perawatan kanker secara global terganggu.

PULIH merupakan aplikasi yang menyediakan layanan digital terintegrasi yang memberikan kemudahan kepada pasien untuk mengakses program bantuan pasien, pengingat jadwal minum obat, dan materi edukasi seputar penyakit, pengobatan, dan isu kesehatan lainnya.

“Yayasan Kanker Indonesia menyadari bahwa kesinambungan dalam perjalanan pengobatan seorang pasien kanker itu amat penting dan pemanfaatan teknologi digital merupakan langkah strategis. Oleh sebab itu, YKI menyambut baik tersedianya aplikasi PULIH yang dapat memfasilitasi pasien kanker di seluruh Indonesia dengan beragam informasi dan akses seputar kanker," kata Ketua Yayasan Kanker Indonesia, Prof. Dr. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, Sp.PD-KHOM, FINASIM, FACP dalam konferensi pers daring, Rabu.

Baca juga: Dokter beri tips cegah kanker payudara

Aru mengatakan, layanan digital membantu pasien kanker terlebih selama pandemi di mana pergerakan terbatas, begitu juga perhatian terhadap penanggulangan kanker.

"Melalui kerjasama ini, kami berharap aplikasi PULIH juga dapat mendorong masyarakat untuk menyadari dalam melakukan deteksi dini kanker, termasuk pada kanker paru, guna mencegah ditemukannya kanker pada stadium lanjut,” tambah Prof. Aru Sudoyo.

Direktur AstraZeneca Indonesia, Rizman Abudaeri, menambahkan kanker butuh deteksi dan penanganan sedini mungkin untuk meningkatkan keberhasilan pengobatan kanker. Dalam bagian dari program global "New Normal, Same Cancer", pihaknya berkomitmen meningkatkan kesadaran dan mengkampanyekan akses penanganan kanker agar pasien dapat mengakses layanan kanker tanpa penundaan dan membantu melindungi orang datang ke klinik kanker untuk meminimalkan risiko penularan COVID-19.

"Ini sejalan dengan praktik layanan bagi pasien yang telah dimodifikasi oleh banyak fasilitas kesehatan selama dalam masa pandemi ini," kata Rizman.

Baca juga: Konsumsi minuman manis berkaitan dengan resiko kanker usus besar

Dia mengatakan pihaknya optimistis kerjasama ini dapat membantu pasien kanker dan anggota keluarganya untuk tetap mendapatkan penanganan kanker agar pengobatan dapat berhasil.

"Pandemi tidak seharusnya menghalangi penanganan kanker, karena setiap harinya pasien kanker berlomba dengan waktu untuk mengalahkan kanker, terutama kanker paru yang saat ini sangat rentan tertular COVID-19 dan mengalami komplikasi berat.”

Penyintas kanker, Stephen, menuturkan akses ke fasilitas kesehatan terkendala di tengah pandemi karena banyak pasien dengan berbagai penyakit berkumpul dan menimbulkan rasa khawatir.

"Padahal, saya sebagai penyintas kanker paru membutuhkan pemeriksaan dan konsultasi ke dokter secara rutin. Kemudian akses mendapatkan obat juga tidak boleh berhenti demi tetap mempertahankan kondisi dan menghindari progression."

Dia menuturkan aplikasi PULIH bisa membantu pasien kanker mendapat akses lebih mudah terhadap pengobatan terapi kanker di tengah pandemi.

"Aplikasi ini memiliki pengingat minum obat dan informasi mengenai kanker yang membantu pasien. Saya berharap semakin banyak pasien dan keluarga pasien mendapatkan manfaat dari aplikasi ini," tutup dia.

Aplikasi PULIH saat ini sudah tersedia dan sudah bisa diunduh di Google Playstore.

Baca juga: Ahli ajak perempuan lebih peduli dengan kanker serviks

Baca juga: Kenali gejala kanker payudara dan penanganannya

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2021