Penambahan kasus baru COVID-19 hari ini paling banyak warga asal Kota Banda Aceh, yakni sebanyak 105 orang
Banda Aceh (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Aceh menyebutkan ada penambahan 200 kasus baru warga provinsi itu yang terinfeksi virus corona jenis baru penyebab COVID-19 pada hari Ahad (25/7) ini, di mana yang paling banyak merupakan warga asal Ibu Kota Banda Aceh.

"Penambahan kasus baru COVID-19 hari ini paling banyak warga asal Kota Banda Aceh, yakni sebanyak 105 orang," kata Juru Bicara COVID-19 Aceh Saifullah Abdulgani di Banda Aceh, Minggu malam.

Ia menjelaskan setelah Kota Banda Aceh, kasus baru juga terdeteksi di Aceh Besar 28 orang, Aceh Tengah 16 orang, Pidie dan Aceh Utara enam orang, Bireuen lima orang dan warga Kota Sabang empat orang.

Selanjutnya warga Kabupaten Aceh Timur, Aceh Barat Daya dan Nagan Raya sama-sama tiga orang, serta masing-masing dua orang warga Aceh Selatan, Aceh Tenggara, Aceh Barat, Aceh Tamiang, Bener Meriah, Pidie Jaya, Lhokseumawe, Langsa dan Kota Subulussalam.

Selain penambahan kasus baru, kata Saifullah, pasien COVID-19 yang sembuh juga bertambah 47 orang, yakni warga Bireuen 10 orang, Banda Aceh dan Aceh Besar sembilan orang, Aceh Tamiang delapan orang, Pidie tujuh orang dan masing-masing dua orang warga Pidie Jaya dan Sabang.

"Sementara penderita COVID-19 yang meninggal dunia dalam 24 jam terakhir juga bertambah lima orang yakni warga Pidie dua orang dan Bireuen, Aceh Tamiang serta Sabang masing-masing satu orang," katanya.

Secara akumulatif, kasus COVID-19 di Aceh telah mencapai 21.718 orang, di antaranya penderita yang sedang dirawat sebanyak 4.355 orang, penyintas COVID-19 yang sembuh 16.422 orang dan kasus meninggal dunia sudah mencapai 941 orang.

Karena itu, Jubir yang akrab disapa SAG itu meminta semua elemen masyarakat tetap disiplin memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas dan rajin mencuci tangan dengan sabun atau selalu menggunakan hand sanitizer.

"Setiap yang merasa dirinya kontak erat kasus positif baru tersebut hendaknya melapor ke posko COVID-19 gampong agar ditangani lebih lanjut oleh petugas kesehatan Puskesmas terdekat," katanya.

Selanjutnya, ia juga meminta setiap warga yang telah ditetapkan sebagai sasaran vaksinasi COVID-19 agar segera melakukan vaksinasi pada kesempatan pertama, baik di titik lokasi vaksinasi massal maupun di fasilitas kesehatan.

Protokol kesehatan dan vaksinasi COVID-19 merupakan satu-satunya pilihan untuk mencegah terpapar virus corona, katanya.

“Protokol kesehatan dan vaksinasi COVID-19 merupakan ikhtiar manusia untuk saling melindungi sesama, namun tetap meningkatkan amal ibadah dan berdoa kepada Allah SWT agar penyakit COVID-19 ini segera lenyap,” demikian Saifullah Abdulgani.

Baca juga: Banda Aceh satu-satunya daerah zona merah COVID-19 di Aceh

Baca juga: 13 daerah di Aceh masih rendah cakupan vaksinasi COVID

Baca juga: Banda Aceh zona oranye COVID-19, warga diminta tetap disiplin prokes

Baca juga: Gubernur Aceh perpanjang PPKM



 

Pewarta: Khalis Surry
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021