Mataram (ANTARA) - Kepolisian Daerah (Polda) Nusa Tenggara Barat memastikan stok oksigen dan obat untuk kebutuhan terapi pasien terpapar COVID-19 di provinsi ini masih aman.

"Dari informasi yang kami terima, stok oksigen per bulan saat ini mencapai 220 ton. Kemudian untuk kebutuhan kita sekarang hanya sampai 80 ton," kata Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol Artanto melalui sambungan telepon selulernya, Rabu.

Baca juga: Kepala Polda NTB ajak semua pihak siap standar operasi baku COVID-19

Kebutuhan yang mencapai 80 ton itu, kata Artanto, meningkat seiring dengan jumlah pasien terpapar COVID-19 di NTB. Peningkatannya dilihat dari perbandingan kebutuhan normal yang hanya mencapai 20 ton per bulan.

Demikian pula dengan ketersediaan obat-obatan, katanya, Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda NTB terus memantau ketersediaan dan harga di pasaran.

Baca juga: Polda NTB perketat benteng pertahanan masyarakat dari ancaman COVID-19

"Jadi pak Kapolda NTB sudah meminta Ditreskrimsus Polda NTB untuk terus memonitor sekaligus memantau stok obat, baik di para pengusaha dan apotek yang menyediakan," ujarnya.

Dari pantauan saat ini, kata dia, stok dan harga obat masih terbilang aman terkendali. Tidak ada indikasi penimbunan maupun lonjakan harga di pasaran.

"Hal ini (penimbunan dan lonjakan harga obat) sudah diwanti-wanti oleh Ditreskrimsus Polda NTB. Itu yang terus dimonitor di lapangan dan diimbau kepada para pengusaha dan apotek," ucap dia.

Baca juga: Polda NTB gelar permainan taktis penyebaran COVID-19 secara masif

Pewarta: Dhimas Budi Pratama
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2021