Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 53 ribu lebih personel gabungan TNI-Polri dikerahkan untuk menegakkan aturan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat selama rangkaian pelaksanaan Idul Adha 2021 di seluruh daerah.

"Kesiapan Polri, kita ada Operasi Aman Nusa II COVID-19. Dari tujuh Satgas yang dibentuk, kita akan kerahkan Satgas Binmas untuk memperkuat PPKM Darurat di tingkat kelurahan/desa sampai kecamatan," kata Asisten Operasi (Asplops) Kapolri, Irjen Pol Imam Sugianto dalam konferensi pers yang digelar Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) secara virtual yang dipantau di Jakarta, Jumat.

Baca juga: Sekjen DMI sebut aparatur perlu turun untuk tegakkan PPKM Darurat

Baca juga: Kemenag: Tempat ibadah ditutup sementara saat PPKM Darurat


Imam mengatakan personel gabungan itu terdiri atas 21 ribu lebih anggota Polri dan 32 ribu lebih anggota TNI. "Meskipun jumlah ini tidak signifikan, dengan kegiatan terencana pada 12 sasaran yang ditetapkan dalam PPKM Darurat itu, mudah-mudahan bisa efektif dan tepat sasaran," katanya.

Dikatakan Imam, salah satu fokus Tim Bina Masyarakat (Binmas) adalah penegakan disiplin masyarakat terhadap protokol kesehatan dan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di lapangan.

Personel Binmas bersama kepolisian sektor (Polsek) akan menyisir surau atau mushala dan masjid hingga pelosok daerah untuk memberikan imbauan dan pemahaman bagi masyarakat terhadap prokes maupun aturan pelaksanaan Idul Adha sesuai ketentuan Kementerian Agama.

"Personel polisi bergerak dengan cara patroli bersama TNI dan pihak terkait mendatangi masjid di kecamatan yang berada di lokasi pinggiran untuk memberikan imbauan," katanya.

Personel gabungan itu diagendakan dilepas melalui apel siaga mulai Sabtu (3/7) sebelum terjun ke masyarakat.

Strategi awal yang diterapkan adalah memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait aturan PPKM Darurat  selama sepekan ke depan.

Baca juga: PPKM Darurat Jawa Bali, Mendagri beri 13 instruksi buat kepala daerah

"Paling tidak, sepekan ke depan kita lakukan edukasi dan imbauan ke masyarakat dengan mendatangi marbot masjid," katanya.

Imam mengingatkan personel lapangan agar mengedepankan cara-cara persuasif kepada masyarakat, terutama saat pelaksanaan ibadah Idul Adha.

Agenda konferensi pers tersebut dihadiri sejumlah perwakilan lembaga, di antaranya Menteri Agama Yaqut Cholil beserta jajaran, Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Pusat Dewan Masjid Indonesia (PP DMI) Imam Addaruqutni, perwakilan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Asrorun Ni’am Sholeh, Sekretaris Kementerian Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) Dwi Wahyu Atmaji.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021