ada sebanyak 244 orang yang sedang isolasi mandiri
Kota Mojokerto (ANTARA) - Pemerintah Kota Mojokerto, Jawa Timur menambah ruang karantina untuk pasien COVID-19 bergejala sedang di Balai Diklat Kota Mojokerto dengan kapasitas 25 tempat tidur setelah rumah karantina di Rusunawa terisi penuh.

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari dalam keterangan pers, Rabu mengatakan saat ini rumah karantina di Rusunawa untuk pasien COVID-19 bergejala sedang dengan total kapasitas 67 tempat tidur, sudah terisi penuh.

"Kami akan menambah rumah karantina baru di Balai Diklat Kota Mojokerto dengan kapasitas 25 tempat tidur," ujarnya.

Ia mengatakan, warga yang terpapar COVID-19 tanpa gejala dan gejala ringan melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing dengan kondisi tanpa gejala dan gejala ringan.

"Saat ini ada sebanyak 244 orang yang sedang isolasi mandiri," ujarnya.

Ia mengatakan, bagi warga yang yang melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing diberikan fasilitas dari Pemkot Mojokerto berupa makanan, vitamin dan probiotik.

Menurutnya, dalam dua pekan terakhir jumlah warga yang terpapar semakin meningkat mulai dari klaster Sidomulyo, Sekarputih dan Pekayon.

"Ada dua rumah sakit rujukan yang diutamakan untuk pasien bergejala berat yaitu, RSUD Kota Mojokerto dengan total tempat tidur isolasi 105, dan tempat tidur ICU 7 tempat tidur. Sedangkan di RS Gatoel, tempat tidur isolasi 67 dan ICU 12 tempat tidur," tukasnya.

Baca juga: Lingkungan Pekayon Mojokerto ditutup akibat lonjakan COVID-19
Baca juga: 50 orang terkonfirmasi positif COVID-19 di lingkungan Sidomulyo


Selain itu, kata dia, keterisian tempat tidur di seluruh RS di Kota Mojokerto per 29 Juni 2021 adalah 86, 8 persen untuk ruang isolasi dan 95 persen untuk ICU. Dengan 40 persen pasiennya adalah warga Kota Mojokerto dan selebihnya pasien dari luar Kota Mojokerto.

"Satu-satunya upaya pencegahan yang paling ampuh adalah disiplin dalam protokol kesehatan 5M karena itu saya ingatkan untuk terus menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun atau cairan pembersih tangan, menghindari kerumunan dan membatasi bepergian atau mobilisasi," katanya.

Bagi masyarakat yang sakit, kata dia, diharapkan segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat tanpa menunggu kondisi lebih parah.

"Vaksinasi tidak mencegah dari keterpaparan COVID-19 tetapi menurunkan resiko keparahan akibat terinfeksi COVID-19," ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga mengaktifkan kembali peran kampung tangguh dalam percepatan penanganan COVID-19 di masing-masing lingkungan.

Terkait dengan kondisi ekonomi harus tetap bergerak dan lock down tidak diharapkan untuk terjadi di Kota Mojokerto.

"Skor zonasi Kota Mojokerto turun dari 2,4 menjadi 1,8. Upaya secara teknis dilaksanakan OPD pengampu secara masif agar tidak sampai skor kita masuk di zona merah," tukasnya.

Baca juga: Kota Mojokerto buka pendaftaran vaksinasi COVID-19 secara daring
Baca juga: Kadinkes: Varian COVID-19 dari Kongo ditemukan di Kabupaten Mojokerto

Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021