Jangan sedikit-sedikit beli
Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memberikan catatan atas rencana Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) merekrut 325 orang periset terbaik lulusan S3 dari dalam negeri maupun diaspora.

Menurut Moeldoko, periset tidak perlu langsung terjun ke dalam bisnis, melainkan dibiarkan fokus terlebih dulu terhadap hasil risetnya.

"Ada mata rantai yang hilang. Periset jangan langsung disambungkan ke bisnis karena harus fokus ke risetnya itu sendiri,” ujar Moeldoko saat menerima audiensi BRIN di Gedung Bina Graha Jakarta, Selasa, sebagaimana siaran pers yang diterima.

Rencana BRIN merekrut ratusan periset terbaik menjadi titik awal realisasi program Manajemen Talenta Nasional (MTN) di bidang riset dan inovasi.

Moeldoko merinci, proses program MTN berlangsung mulai dari mengenali sumber daya manusia (SDM), penyusunan basis data (database), seleksi, hingga pengkapitalisasian.

Selanjutnya, kata Moeldoko, akan jadi tugas negara untuk memfasilitasi para periset dan hasil risetnya.

“Negara harus memfasilitasi, memberi jalan, lalu mengkapitalisasi,” tutur Moeldoko.

Selain itu, Moeldoko mengingatkan, agar riset tidak hanya sekadar menghabiskan program, melainkan harus memiliki sesuatu yang ingin dicapai.

“Semua itu ada daya guna untuk jadi daya ungkit. Jangan sedikit-sedikit beli. Bosan saya,” tegasnya.

Pada rapat tingkat menteri 21 Juni 2021, KSP bersama kementerian dan lembaga terkait sepakat untuk membentuk Gugus Tugas MTN. Gugus tugas ini bertugas mengoordinasikan perumusan dan penyusunan Grand Design MTN tahun 2021-2045.

Pada Grand Design tersebut, MTN direncanakan akan menjadi lembaga independen yang akan mengurus tiga bidang yakni olahraga, seni dan budaya, serta riset dan inovasi.

Baca juga: BRIN dukung pembentukan SDM berkualitas untuk Indonesia unggul

Baca juga: Anggota DPR: BRIN sebagai lembaga sinergi sumber daya Iptek

Tiga bidang itu akan berada dalam koordinasi di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), serta BRIN.

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko menyampaikan, dalam pelaksanaan MTN riset dan inovasi, salah satu tantangannya adalah menangkap talenta potensial.

Untuk itu, Handoko menegaskan, BRIN akan mengeksplorasi lebih lanjut talenta-talenta periset Indonesia.

“Kemudian akan dielaborasi dan BRIN kembangkan instrumennya,” jelas Handoko.

Seperti diketahui, BRIN dibentuk oleh pemerintah dan bertanggung jawab untuk melakukan konsolidasi berbagai penelitian dan pengembangan pemerintah.

Di saat yang sama, BRIN juga diharapkan bisa memicu investasi baru yang masuk ke sektor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), baik dari dalam maupun luar negeri, sehingga keberadaan BRIN itu akan dirasakan manfaatnya dan jangka panjang.

Baca juga: Istana minta perguruan tinggi bentuk wadah kolaborasi riset COVID-19

Baca juga: BRIN dorong peningkatan riset keamanan siber nasional


 

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021