Ada lebih dari 5.000 serangan siber yang menargetkan sistem informasi dan teknologi Ombudsman RI
Jakarta (ANTARA) - Ombudsman Republik Indonesia meresmikan pembentukan Tim Tanggap Darurat Insiden Keamanan Siber (CSIRT), di Jakarta, Kamis, sebagai upaya mencegah aksi peretasan dan memperkuat perlindungan sistem informasi dan teknologi di lembaga tersebut.

CSIRT Ombudsman terbentuk berkat kerja sama antara lembaga itu dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), kata Ketua Ombudsman Republik Indonesia Mokhammad Najih saat acara peresmian.

“Kami dari Ombudsman sangat menghargai dan mengapresiasi dukungan dari BSSN. Kami mohon kerja sama ini tidak berhenti di sini,” kata Mokh Najih kepada Kepala BSSN Letnan Jenderal TNI (Purn) Hinsa Siburian yang hadir dalam acara peresmian CSIRT itu.

Ketua Ombudsman RI itu menerangkan pembentukan CSIRT sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 Bidang Pertahanan dan Keamanan.

“Dengan tingkat keamanan informasi yang diperkuat, semoga pelayanan-pelayanan publik bisa lebih terlindungi dari berbagai ancaman siber. Penguatan ini bagian dari langkah Ombudsman RI memberikan keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam melaporkan masalah-masalah yang berkaitan dengan pelayanan publik secara nasional,” ujar Mokh. Najih.

Dalam acara yang sama, Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Teknologi Informasi Ombudsman RI Wanton Sidauruk menyambut baik peresmian CSIRT, karena dalam beberapa bulan terakhir ada kenaikan jumlah serangan siber ke sistem informasi Ombudsman.

Setidaknya, ada lebih dari 5.000 serangan siber yang menargetkan sistem informasi dan teknologi Ombudsman RI sepanjang 1 Januari 2021 sampai dengan 21 Juni 2021, kata Wanton.

Dalam kurun waktu itu, Ombudsman mencatat serangan siber terbanyak ditemukan pada Maret, April, dan Mei, mengingat jumlah insiden/serangan melampaui angka 1.000.

Karena itu, adanya CSIRT dapat membantu Ombudsman menghalau dan mengantisipasi serangan siber pada masa mendatang.

Nantinya, tim tanggap itu, yang saat ini terdiri dari kurang lebih 15 pegawai Ombudsman, akan menyediakan layanan seperti peringatan dini, respons terhadap aduan dan temuan serangan siber, serta pemulihan sistem.

Aduan atau laporan mengenai serangan siber pada sistem Ombudsman mulai dari tingkat pusat sampai daerah dapat dikirim lewat laman csirt.ombudsman.go.id, ujar Wanton.

Tidak hanya menyiapkan laman resmi, Ombudsman juga telah menyiapkan ruang khusus bagi Tim Tanggap Darurat Insiden Siber (CSIRT) untuk bekerja.

Nantinya, perwakilan dari tiap instansi di Ombudsman akan mendapat pelatihan dari BSSN terkait tata kelola teknis dan manajerial CSIRT. "Pelatihannya dijadwalkan pada pertengahan Juli," kata dia menambahkan.
Baca juga: Ombudsman: Tidak patuh rekomendasi langgar hukum dan sumpah jabatan
Baca juga: Ombudsman: BPJS Ketenagakerjaan perlu terus sosialisasi ke masyarakat

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2021