Sungguminasa, Sulsel (ANTARA News) - Aksi pengrusakan gedung dakwah Muhammadiyah Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan diduga terkait konflik internal antara anggota Muhammadyah.

Ketua Lembaga Hikmah Muhammadiyah Gowa, Taufik Bustamin di Sungguminasa, Senin, mengaku jika pengrusakan gedung dakwah itu ditengarai konflik antaranggota Muhammadyah.

"Sebelum aksi pelemparan dan pengrusakan itu kuat dugaan karena konflik internal. Diluar gedung, ada anggota yang menyebut `dialah` pendukungnya ijazah palsu," katanya.

Ia mengatakan, Jumat (24/9) sore sebelum kejadian, sekelompok orang berada di depan gedung Muhammadyah, tidak jauh dari posko pemenangan calon bupati Andi Maddusila. Beberapa diantaranya menggunkan pengeras suara (megaphone).

Teriakan-teriakan diluar gedung itu sebenarnya sangat menanggu rapat pengurus Muhammadiyah Gowa yang melakukan rapat rutin untuk membahas rencana Musyawarah Wilayah (Muswil) Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Gowa.

Namun karena Muhammadiyah tidak terlibat politik, maka peserta rapat pun tidak merespon teriakan-teriakan itu. "Sebenarnya sangat mengganggu, tapi kita tidak merespon mereka karena Muhammadyah tidak terlibat politik," jelasnya.

Sekretaris Muhammadiyah Kabupaten Gowa Muhtar Suma, mengaku jika sore hari itu, ada seorang warga yang menunjuk terhadapnya. Orang itu menunjuk jika Muhammadyah adalah pendukung ijazah palsu.

Kapolresta Gowa AKBP Totok Lisdiarto yang dikonfirmasi mengatakan saat ini pihaknya sementara memanggil sejumlah saksi terkait dengan aksi tersebut. Sayangnya, Totok belum mengetahui pasti berapa saksi yang diperiksa. (MH/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010