Sungguminasa, Sulsel (ANTARA News) - Sekelompok orang yang belum diketahui identitasnya menyerang gedung dakwah Muhammadiyah Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Sabtu dini hari.

Bendahara Muhammadiyah Kabupaten Gowa, Muslimin di Sungguminasa, Sabtu, mengaku kaget setelah mengetahui adanya orang-orang yang tidak dikenal melakukan pelemparan dan pengrusakan gedung dakwah Muhammadiyah.

"Saya kaget sekali mendengar adanya orang-orang yang melakukan pelemparan dan pengrusakan itu karena selama puluhan tahun kita hidup berdampingan dengan rakyat Gowa," ujarnya.

Ia mengatakan, pada Jumat (24/9) sore, sebelum peristiwa itu terjadi, sejumlah pengurus Muhammadiyah Gowa melakukan rapat rutin untuk membahas rencana Musyawarah Wilayah (Muswil) Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Gowa yang rencananya akan digelar, 25 November mendatang dan membahas soal rencana pelaksanaan shalat Idul Adha di Gowa.

Ia sudah melaporkan kejadian penyerangan dan pengrusakan gedung dakwah Muhammadiyah yang terletak di Jalan Istana itu ke Mapolresta Gowa untuk mengusut pelaku pengrusakan tersebut.

Penjaga gedung, Firman (17) mengatakan bahwa aksi penyerangan Sabtu dini hari itu terjadi sangat cepat. Sebelumnya terdengar teriakan sekelompok orang yang berada di luar Jalan Istana.

Hanya berselang beberapa menit, sejumlah kaca sudah dilempari batu dan kayu. Namun sayangnya, dirinya tidak melihat para pelaku pengrusakan gedung itu.

"Saya tidak mengenal siapa pelaku penyerangan itu karena kejadiannya sangat cepat dan lemparan batu serta kayu cukup banyak. Sedangkan saya lebih memilih untuk berlindung," ujarnya.

Kasat Reskrim Polresta Gowa, AKP Ardi Rahananto mengatakan, kasus penyerangan dan pengrusakan itu sementara dalam penanganan pihak kepolisian.

Pihaknya juga sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Dari olah TKP itu, polisi mengambil barang bukti berupa batu dan pecahan genteng serta kayu yang diduga dilempar ke dalam gedung.

"Kita masih melakukan penyelidikan dan mengumpulkan bukti-bukti dulu. Mengenai motif pengrusakan itu, kita juga belum tahu," katanya.(*)
(T.KR-MH/Z002/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010