Pariaman (ANTARA News) - Dua rumah semi permanen di Nagari Gasan Gadang, Kecamatan Batang Gasan, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, hanyut dilanda air bah (banjir bandang) Rabu malam

Wali Nagari Gasan Gadang, Harfianda di Pariaman, mengatakan, kejadian tersebut tidak menimbulkan korban jiwa karena penghuni langsung menyelamatkan diri.

"Warga termasuk penghuni rumah sudah tahu bahwa Sungai Batang Gasan meluap akibat hujan yang turun di hulu sejak Rabu sore, maka mereka langsung menyelamatkan diri," katanya.

Rumah yang hanyut tersebut milik Eni (34), yang dihuni tujuh anggota keluarganya, dan rumah Ina.

Dikatakannya, peristiwa tersebut terjadi pada pukul 18.30 WIB ketika warga mulai menghentikan aktivitasnya di Korong (Desa) Mandahiliang dan Korong Tanjung.

Selain menghanyutkan rumah, katanya, air bah juga sampai ke jalan raya yang menghubungkan jalur Pariaman - Lubuk Basung, Agam.

Tinggi air di jalan mencapai satu meter dan sempat memacetkan arus lalu liuntas, tambahnya.

Ia menyebutkan, diperkirakan kerugian dua rumah semi permanen itu mencapai Rp150 juta, belum termasuk isi rumahnya.

Ia juga melaporkan adanya ratusan hektare sawah yang terkena air bah.

Hingga kini, air yang merendam jalan sudah mulai surut, sementara air di Sungai Batang Gasan masih deras alirannya.

Peristiwa itu, katanya, tidak mengganggu proses pendistribusian surat suara dari TPS ke Kecamatan.

"Banjir tidak mengganggu penyelenggaraan pemilihan kepala daerah (pilkada) putaran kedua di Kabupaten Padang Pariaman dan seluruh rekapitulasi surat suara sudah sampai ke PPK," katanya.

Badan Penanggulangan Pembangunan Daerah (BPBD) Padang Pariaman telah menyiagakan perahu karet di lokasi tersebut menyusul hujan yang masih turun di sejumlah wilayah di Padang Pariaman.  (ANT-208/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010