Denpasar (ANTARA) - Alumni IFP (International Fellowship Program) Indonesia mengumpulkan pengalaman para alumni dari berbagai daerah di Tanah Air maupun mancanegara untuk berkolaborasi dalam upaya mewujudkan keadilan sosial di masa pandemi COVID-19.

"Melalui kegiatan Pertemuan Alumni IFP Global ini, diharapkan bisa saling menginspirasi dan berbagi bst practice yang telah dilakukan para alumni di tiap komunitas atau lingkungan masing-masing," kata Ketua Presidium Indonesian Social Justice Network (ISJN) Agus Nahrowi di Denpasar, Rabu.

Baca juga: BPOM: IFP Bandung kelola vaksin COVID-19 dengan baik

Baca juga: IFP School Meluncurkan MOOC Perdana dalam Bidang Mobilitas Berkesinambungan


Pertemuan Alumni IFP Global (Global IFP Alumni Meeting) 2021 dilakukan secara hibrid, kombinasi metode daring dan luring pada 8-9 Juni 2021. Pertemuan luring atau secara langsung dilaksanakan di Grand Inna Bali Beach, Sanur, Denpasar.

Para alumni IFP tersebut sebelumnya telah menerima beasiswa dari The Ford Foundation untuk menempuh pendidikan pascasarjana di berbagai perguruan tinggi terbaik di dunia dan di Indonesia. Jumlah alumni IFP di Indonesia hingga angkatan kesembilan sebanyak 365 orang.

Penerima beasiswa berasal dari mereka yang memiliki kemampuan "leadership" yang baik, namun kurang memiliki kesempatan menempuh pendidikan tinggi, seperti dari daerah terpencil dan terpinggirkan, penyandang disabilitas, hingga perwakilan kaum perempuan.

Menurut Nahrowi, kemanfaatan para alumni terhadap masyarakat di sekitarnya tentu harus ditingkatkan dan diharapkan dapat memperjuangkan keadilan sosial di berbagai aspek di masa pandemi COVID-19 ini, seperti berkaitan dengan akses pelayanan kesehatan, memperoleh vaksin, pendidikan, lapangan pekerjaan, dan sebagainya.

"Kunci untuk keluar dari pandemi adalah kita bersama-sama melakukan kolaborasi dan transformasi agar mampu keluar dari kondisi sulit yang tercipta saat pandemi," katanya.

Sementara itu, I Kadek Swastika, ketua panitia kegiatan tersebut mengatakan dalam pertemuan Selasa (8/6) ada 94 peserta hadir, yakni 15 partisipan alumni IFP secara luring dan 79 partisipan lainnya hadir secara daring.

Sebanyak 79 partisipan itu terdiri dari para alumni IFP Global yang berasal dari China, Brazil, Kenya, Afrika Selatan, Nigeria, Mexico, India, Guatemala, Chili, Vietnam, Bangladesh, Tanzania, dan Philipina. Selain para alumni, para peserta Youth Social Justice Camp asal Bali hadir 5 orang.

"Pada intinya, kami ingin menjembatani antara praktik dan teori untuk memastikan keadilan sosial bisa disuarakan dan diwujudkan dimana saja, oleh siapa saja, termasuk para generasi muda. Dalam seminar juga dipresentasikan sekitar 30 makalah dari para dosen maupun kalangan NGO," ucapnya.

Alumni IFP dari NTT, Dominggus Elcid Li dalam kesempatan itu menceritakan pengalaman mereka dalam mencari solusi alternatif selama pandemi dengan mendirikan sebuah laboratorium untuk pemeriksaan PCR secara gratis. Proyek sosial tersebut bernama Laboratorium Kesehatan Masyarakat.

Elcid Li, yang juga Direktur Eksekutif IRGSC (Institute of Resource Governance and Social Change) mengatakan laboratorium yang didirikan itu melibatkan banyak relawan, seperti perawat, dokter, pemuda, aktivis sosial, dan ilmuwan, dengan bekerja sama dengan pemerintah.

Saat ini Laboratorium Kesehatan Masyarakat telah memeriksa 14 ribu sampel tes usap secara gratis dengan metode pool test menggunakan mesin PCR.

Anu Ferma, alumni IFP dari India mengatakan saat ini aktif memobilisasi aliansi di berbagai negara bagian di India untuk mengkoordinasikan proses perawatan, penyediaan obat-obatan, dan membantu orang-orang yang kekurangan makanan serta mereka yang kehilangan pekerjaan.

Baca juga: BPOM dorong IFP konsisten jaga kualitas vaksin

Kegiatan Global Alumni IFP Meeting ini merupakan bagian dari International Social Justice Forum (ISJF) 2021 yang dilakukan sejak tanggal 8-11 Juni di Denpasar Bali.

Pada 9 Juni dilakukan photo contest dan diskusi film terkait isu keadilan sosial yang menghadirkan narasumber dari pegiat seni Tanah Air yang berdomisili di Indonesia dan Australia. Tanggal 10-11 Juni akan dilakukan Global Social Justice Conference 2021 yang akan dihadiri oleh alumni IFP dari seluruh dunia secara daring dan luring.

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021