Jakarta (ANTARA) - Satria Muda Pertamina Jakarta merengkuh gelar juara IBL 2021 seusai mengalahkan Pelita Jaya Bakrie Jakarta 2-1 dalam rangkaian babak final.

Gelar juara Satria Muda dikunci lewat kemenangan 68-60 atas Pelita Jaya dalam gim ketiga final di Mahaka Square Arena, Jakarta, Minggu.

Ini menjadi trofi juara ke-10 yang diraih Satria Muda sejak liga basket Indonesia memasuki era profesional pada 2003. Jika menghitung pada era amatir Kobatama, maka secara keseluruhan Satria Muda sudah memiliki 11 trofi juara.

Kemenangan ini hasil kegigihan para pemain Satria Muda kendati mereka harus melewatkan kuarter keempat nyaris tanpa sang kapten Arki Dikania Wisnu yang terkena foul out.

Absennya Arki, ditutup dengan kegemilangan Hardianus Lakudu yang mengambil alih peran sebagai team leader Satria Muda juga dengan raihan dwiganda 10 poin dan 10 assist serta enam rebound.

Juan Laurent Kokodiputra turut menyumbangkan 18 poin dan tujuh rebound serta Kevin Yonas Sitorus yang mencetak 11 poin dari bangku cadangan, demikian catatan statistik laman resmi IBL.

Baca juga: Permulaan lembek biang keladi kekalahan Satria Muda di gim kedua final

Penampilan di bawah standard juga terlihat dari kapten Pelita Jaya, Andakara Prastawa Dhyaksa, yang cuma mencetak dua poin dari dua lemparan bebas sepanjang laga.

Rendahnya kontribusi Prastawa susah payah ditutupi oleh raihan 18 poin Agassi Goantara, dwiganda 15 poin dan 13 rebound milik Vincent Rivaldi Kosasih, 12 poin Reggie William Mononimbar dan 11 poin Muhammad Hardian Wicaksono, tetapi itu semua tak cukup menghindarkan Pelita Jaya dari kekalahan.

Pertandingan berlangsung ketat dan satu setengah menit berlalu tanpa ada poin dari kedua tim, hingga Vincent mampu menghempaskan sebuah dunk untuk membuka keran poin pada sisa waktu delapan menit 26 detik.

Kendati demikian, Satria Muda tampak relatif tenang hingga Juan sukses melakukan three-point play demi membawa timnya memimpin 15-10 pada sisa waktu tiga menit 48 detik yang praktis memaksa pelatih kepala Octaviarro 'Ocky' Tamtelahitu meminta time-out untuk Pelita Jaya.

Sayangnya, selepas time-out Pelita Jaya belum mampu memberi jawaban hingga Satria Muda bisa melebarkan keunggulan 24-12 lewat dua lemparan bebas Kevin yang menutup kuarter pertama.

Baca juga: Topang Pelita Jaya menangi gim kedua, Wicak sudah tidak gugup lagi

Satria Muda mengawali kuarter kedua dengan sama baiknya hingga jump shot Kevin memperlebar keunggulan 28-14 pada sisa waktu tujuh menit 27 detik, tetapi sayang sesudah itu mereka harus berpuasa mencetak angka hingga nyaris di sepanjang sisa kuarter kedua.

Pertahanan Pelita Jaya perlahan membaik, beriringan dengan ketajaman mereka saat melancarkan serangan hingga akhirnya dua lemparan bebas Agassi membuat kedudukan imbang 28-28 dan memaksa pelatih kepala Milos Pejic meminta time-out untuk Satria Muda pada sisa waktu tiga menit enam detik.

Agassi lantas membawa Pelita Jaya berbalik unggul lewat lemparan dua angka, disusul dua lemparan bebas Reggie William Mononimbar demi membuat kedudukan jadi 32-28 atas Satria Muda.

Semenit menjelang kuarter kedua berakhir Satria Muda akhirnya menyudahi puasa angka mereka lewat tripoin Juan, tetapi mereka tetap menyudahi paruh pertama pertandingan dalam keadaan tertinggal 31-32 dari Pelita Jaya.

Permainan ketat berlanjut di kuarter ketiga, diwarnai kegagalan demi kegagalan arus serangan yang dilakukan hingga three-point play Vincent membuat Pelita Jaya memimpin 39-36, berbarengan dengan Arki harus menepi ke bangku cadangan karena foul trouble setelah terlanjur sudah melakukan empat kali pelanggaran.

Pelita Jaya mampu memanfaatkan ketiadaan Arki untuk membombardir paint area Satria Muda ketika Vincent menghempaskan dunk keduanya dan membuat kedudukan jadi 44-41 pada sisa waktu empat menit 52 detik.

Namun, Satria Muda menjawabnya dengan tiga tripoin beruntun dari Juan, Hardianus dan Kevin untuk berbalik memimpin 50-44 hingga kuarter ketiga berakhir.

Baca juga: Arki Dikania Wisnu soal mitos juara IBL harus menangi gim pertama
Baca juga: Samakan kedudukan 1-1, Pelita Jaya paksa gim ketiga final dimainkan


Satria Muda sepertinya menemukan situasi kurang menguntungkan ketika Arki terkena foul-out saat kuarter pemungkas belum genap satu setengah menit berlangsung.

Namun, hal itu justru memotivasi para pemain Satria Muda mempersembahkan kemenangan bagi kaptennya. Sebuah layup dari Rizal Falconi membawa mereka menjauh 62-49 atas Pelita Jaya.

Sebaliknya, Pelita Jaya justru tampil di bawah beban besar dan hanya mampu memangkas ketertinggalan jadi tujuh angka dalam kedudukan 57-64 pada sisa waktu semenit lewat satu lemparan bebas Agassi.

Hal itu dijawab oleh tembakan tripoin dari Sandy Ibrahim Aziz diikuti satu lemparan bebas Hardianus demi memperlebar keunggulan Satria Muda 68-57 pada sisa waktu 24 detik.

Reggie melesakkan tembakan tripoin tapi ketika bel tanda laga usai berbunyi, Satria Muda keluar sebagai pemenang gim ketiga 68-60 sekaligus juara IBL 2021.

Baca juga: Anies Baswedan sebut kesuksesan IBL 2021 contoh bagi liga lain
Baca juga: Gim kedua final IBL 2021 dalam angka
Baca juga: Gim pertama final IBL 2021 dalam angka

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2021