Bagian dari tracing 5.549 spesimen itu terdapat penambahan terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak 1.428 kasus sehingga bisa dipastikan 'positivity rate' di Provinsi Riau masih tinggi sampai kini
Pekanbaru (ANTARA) - Gubernur Riau, Syamsuar menyatakan berdasarkan penelusuran kontak erat (tracing) yang dilakukan pada periode 1-4 Juni 2021, tercatat sebanyak 5.549 spesimen di provinsi itu sudah diperiksa dan diproses melalui laboratorium tes Polymerase Chain Reaction (PCR).

"Bagian dari tracing 5.549 spesimen itu terdapat penambahan terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak 1.428 kasus sehingga bisa dipastikan 'positivity rate' di Provinsi Riau masih tinggi sampai kini," katanya di Pekanbaru, Sabtu.

Syamsuar mengatakan itu, terkait pencapaain Indikator Pengendalian Pandemi COVID-19 Provinsi Riau, khsususnya pada kegiatan tracing masih 0,43 persen, artinya capaian itu masih terbatas dan belum baik.

Dia mengatakan bahwa sampai kini angka kasus terkonfirmasi positif COVID-19 tertinggi di Provinsi Riau yaitu Kota Pekanbaru yang mencapai 46 persen kasus dari total kasus terkonfirmasi positif COVId-19.

Karenanya, kata dia, Pemkot Pekanbaru harus menggencarkan pengendaliannya agar kasus positif COVID-19 bisa ditekan sehingga diharapkan terjadi penurunan dan jika kasus konfirmasi positif COVID-19 di Riau turun otomatis akan mendongkrak penurunan kasus total di Riau.

"Untuk urutan jumlah kasus tertinggi setelah Pekanbaru adalah Dumai, Siak, Kampar, Bengkalis, Indragiri Hulu, Kuantan Singingi, Rokan Hilir, Rokan Hulu, Pelalawan, Indragiri Hilir, dan Kepulauan Meranti," katanya.

Sedangkan jumlah kasus positif COVID-19 pada jenis usia, katanya lagi, yakni berkisar 18-40 tahun dan usia 40-60 tahun juga tercatat banyak, demikian Syamsuar.

Baca juga: Presiden minta Menkes kirim lebih banyak vaksin COVID-19 ke Riau

Baca juga: Laboratorium biomolekuler Riau periksa 2.000 sampel usap per hari

Baca juga: Tempat tidur pasien COVID-19 di Pekanbaru penuh

Pewarta: Frislidia
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021