Jadi bukan enggak boleh masuk, tapi pengunjung ditahan sementara
Jakarta (ANTARA) - Manajemen Taman Impian Jaya Ancol menerapkan skema buka-tutup gerbang sementara dengan mengedepankan protokol kesehatan (prokes) saat libur Hari Raya Waisak 2565 Era Buddha (BE), Rabu.

Manajer Komunikasi Korporat Taman Impian Jaya Ancol Rika Lestari mengatakan skema tersebut sebagai upaya manajemen dalam mengendalikan jumlah pengunjung di dalam area kawasan wisata di Jakarta Utara tersebut.

Baca juga: Penghuni Seaworld Ancol habiskan aneka ikan seberat 25 kilogram

"Jadi skema buka-tutup gerbang itu lebih kepada upaya pengendalian trafik pengunjung di dalam Ancol. Jadi bukan enggak boleh masuk, tapi pengunjung ditahan sementara, dan itu tadi cuma sekitar 30 menit," kata Rika kepada wartawan di Jakarta, Rabu.

Rika mengatakan jumlah pengunjung Taman Impian Jaya Ancol yang tercatat masuk kawasan tersebut dari jam 06.00 WIB sampai jam 13.00 WIB tadi sekitar 14.000 orang, lalu yang keluar sebanyak 4.000 orang.

Baca juga: Pengunjung belum boleh berenang di Ancol

"Jadi yang tersisa di kawasan Ancol 10.000 orang. Itu pun menyebar, ada yang ke Dunia Fantasi, Seaworld, dan Ocean Dream Samudera. Secara jumlah pengunjung, itu masih di bawah 30 persen," kata Rika.

Baca juga: Batasi 10 ribu per hari, Ancol catat 6.800 pengunjung di akhir pekan

Rika mengatakan animo pengunjung meningkat selama libur Waisak kali ini, namun ia berharap penerapan protokol kesehatan selama berwisata tetap menjadi perhatian selama berada di kawasan Ancol.

Rika pun memantau area sepanjang pantai Ancol untuk memastikan penerapan protokol kesehatan dapat dikendalikan dengan baik.
Sejumlah pengunjung duduk berjarak untuk mematuhi protokol kesehatan COVID-19 di kawasan pantai Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, Rabu (26/5/2021). (ANTARA/ HO-Dok. Humas Taman Impian Jaya Ancol)


Ia mengatakan pengunjung yang saat ini ada pinggir pantai sekitar 4.000 orang. Angka tersebut, menurut Rika, masih cukup terkendali untuk di kawasan pantai karena protokol kesehatan seperti jaga jarak dan menghindari kerumunan terus diperhatikan.

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021