tiga bulan ini memang lebih rendah dibanding 2019
Jakarta (ANTARA) - Direktur Eksekutif Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) Ahmad Safrudin mengatakan dampak pandemi terlihat jelas hanya pada beberapa pekan pertama ketika pemerintah mengimbau untuk melakukan pembatasan kegiatan di awal pandemi pada 2020.

"Pandemi tidak memberikan efek sama sekali terhadap penurunan pencemaran udara. Kalau mau lebih detail, efeknya hanya kira-kira dua minggu dari analisis yang kami lakukan," kata Ahmad,dalam diskusi virtual dipantau terkait pencemaran udara ibu kota dari Jakarta, Rabu malam.

Menurutnya, kualitas udara di DKI Jakarta membaik dalam periode 26 Maret-6 April 2020 ketika semua pihak mematuhi dengan ketat pembatasan kegiatan yang diberlakukan oleh pemerintah.

Baca juga: KPBB dorong pemerintah ambil langkah lebih atasi pencemaran udara DKI
Baca juga: LEZ jadikan kualitas udara di Kota Tua membaik


Ia menjelaskan, biasanya rata-rata tahunan konsentrasi PM 2,5 di Jakarta adalah 46 mikrogram per meter kubik. Dalam dua pekan tersebut, turun menjadi sekitar 18,3 mikrogram per meter kubik.

Untuk baku mutu yang ditetapkan pemerintah terkait PM 2,5 dalam durasi 24 jam adalah 65 mikrogram per meter kubik. Sedang standar internasional yang dipegang oleh Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) adalah 25 mikrogram per meter kubik.

"Tapi hanya dua minggu itu saja. Dua minggu itu lah yang mana masyarakat saat patuh-patuhnya terhadap imbauan social distancing," kata Ahmad.

Dia mengatakan polusi udara kembali merangkak naik dalam periode setelah dua pekan tersebut dengan pada Juli-Agustus 2020 telah dalam kondisi seperti sedia kala sebelum terjadi pandemi.

"Memang kalau dibandingkan 2019, data pencemaran 2020 itu relatif lebih rendah pencemarannya. Kemudian 2021, sampai dengan tiga bulan ini memang lebih rendah dibanding 2019. Tapi bukan berarti sumber-sumber pencemarannya menurun," tegasnya.

Baca juga: KLHK: Kualitas udara di Jakarta jauh lebih baik pada 2020
Baca juga: KLHK paparkan aspek yang pengaruhi kualitas udara ambien

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021