Yogyakarta (ANTARA News) - Museum Sonobudoyo Yogyakarta sedang dirancang menjadi museum bertaraf internasional dengan menambah fasilitas dan aneka pelayanan berkelas dunia, kata Kepala Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta Djoko Dwiyanto.

"Selain itu, area museum Sonobudoyo juga akan diperluas menjadi sekitar 7.000 meter persegi. Saat ini tahapannya baru pada proses pembebasan lahan untuk perluasan area museum," katanya di Yogyakarta, Sabtu.

Menurut dia, deretan gedung Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Toko Batik Prapanca akan dijadikan area untuk perluasan Museum Sonobudoyo.

"Saat ini luas area Museum Sonobudoyo sekitar 6.000 meter persegi dan akan diperluas menjadi sekitar 7.000 meter persegi. Ke depan lahan museum akan berpusat di Jalan KH Ahmad Dahlan dan Jalan Trikora," katanya.

Ia mengatakan, alokasi anggaran untuk menjadikan Museum Sonobudoyo bertaraf internasional akan menggunakan dana APBD DIY sebesar Rp3,2 miliar dan dana bantuan APBN sebesar Rp3,5 miliar.

"Target anggaran untuk perluasan museum itu mencapai Rp12 miliar. Kami berharap proyek perluasan tersebut selesai pada 2011, tetapi hal itu sangat tergantung pada plafon anggaran," katanya.

Menurut dia, setelah menjadi museum bertaraf internasional, Museum Sonobudoyo akan memiliki konsep berbeda, tidak hanya sekadar sebagai tempat penyimpanan barang sejarah yang berharga tetapi juga disediakan "media center" untuk wartawan, fasilitas umum, dan kafe.

Berkaitan dengan hal itu, akan dilakukan perubahan manajemen, termasuk manajemen manusia, koleksi, standar pelayanan museum, busana berstandar internasional, dan bahasa internasional.

"Untuk manajemen koleksi akan dibuat mengikuti tema-tema tertentu atau yang disebut `story line`. Jika selama ini museum asal pajang koleksi, ke depan harus ada alur jalan ceritanya," katanya. (ANT/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010