Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Metro Jakarta Selatan bersama TNI dan Polri mengantisipasi arus balik Lebaran melalui pendataan berdasarkan rekap Surat Izin Keluarga Masuk (SIKM) dan aplikasi data warga untuk pengendalian COVID-19.

Pelaksana Tugas Wali Kota Jakarta Selatan Isnawa Adji ketika memimpin rapat antisipasi arus balik di Jakarta, Jumat, menjelaskan warga yang balik ke Jakarta akan dites usap jika tidak menunjukkan hasil negatif tes bebas COVID-19.

"Warga yang dinyatakan positif akan dilakukan isolasi mandiri di rumah atau pada lokasi yang sudah ditentukan," kata Isnawa.

Kepala Suku Dinas Kesehatan, Muhammad Helmi menambahkan, petugas akan melakukan pengukuran suhu tubuh bagi pemudik yang kembali ke Jakarta.

Mereka akan diperiksa di titik-titik kedatangan pemudik atau di terminal kedatangan.

"Jika didapati suhu tubuh di atas 37 derajat Celcius maka akan dilakukan 'swab'. Jika hasilnya positif dan ada gejala akan diisolasi ke rumah sakit. Namun jika tidak bergejala akan dibawa ke Wisma Atlet atau ke Hotel Kaisar," katanya.

Baca juga: Anies: Forkopimda DKI lakukan dua lapis pengetatan arus balik
Baca juga: DKI batasi arus balik untuk cegah "second wave"


Rapat itu juga dihadiri Kepala Polres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Azis Andriansyah dan Dandim Jakarta Selatan Kolonel Infantri 
Ucu Yustian di Kantor Wali Kota Jakarta Selatan.

Sebelumnya, Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Fadil Imran mengatakan sekitar 1,2 juta warga meninggalkan Jakarta dan sekitarnya selama periode larangan mudik Lebaran 2021 atau Idul Fitri 1442 Hijriah.

"Seperti Anda ketahui bersama di Kedungwaringin maupun melalui jalan tol diperkirakan jumlah masyarakat Jakarta yang keluar dari Jakarta sekitar 1,2 juta," katanya di Polda Metro Jaya, Selasa (11/5).

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021