Intinya ini kan hewan dilindungi sehingga tidak boleh dimanfaatkan masyarakat
Tulungagung, Jatim (ANTARA) -
Ikan hiu paus (Rhiclncodon typus) muda yang terdampar dan mati di Pantai Bayeman, Tulungagung, Jawa Timur akhirnya dikubur dengan cara dipendam pasir pantai setempat sedalam kurang lebih 1,5 meter, Jumat.
 
Proses penguburan binatang langka dan dilindungi itu disaksikan Bupati Tulungagung Maryoto Birowo dan Kapolres Tulungagung AKBP Handono Subiakto yang tiba di lokasi sekitar pukul 14.30 WIB.
 
Sebelum dipendam dengan dibantu alat berat jenis dozer, petugas Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar Wilayah Kerja Jawa Timur lebih dahulu melakukan identifikasi untuk memastikan jenis hiu, ukuran, jenis kelamin, serta mencatat kronologi kejadian terdamparnya hiu totol yang diperkirakan berusia sekitar 2-3 tahun tersebut.
 
"Tindakan kami setelah mendapat laporan dari masyarakat dan jejaring kita di Tulungagung, maka prosedur yang kami lakukan ada dua. Pertama segera dilepas dengan cara ditarik ke laut jika kondisi hiu paus masih hidup dan kedua dilakukan pemusnahan jika kami datang sudah dalam kondisi mati," kata analis BPSPL Denpasar Wilker Jatim Kementerian Kelautan dan Perikanan, Suwardi.

Baca juga: Hiu paus terdampar di Pantai Tulungagung akhirnya mati
 
Tindakan pemusnahan bisa dilakukan dengan cara dibakar, dikubur, atau dengan cara ditenggelamkan di laut.
Warga melihat proses penguburan ikan hiu paus (Rhiclncodon typus) di Pantai Bayeman, Tulungagung, Jumat (23/4/2021) (Destyan Handri Sujarwoko)
 
Hiu paus berukuran panjang 7,4 meter dan lingkar tubuh sekitar dua meter yang terdampar di Pantai Bayeman akhirnya dikubur di pasir pantai sedalam 1,5 meter.
 
Langkah itu segera dilakukan atas rekomendasi Tim analis BPSTL dengan tujuan agar tidak muncul parasit ataupun penyakit menular yang bisa membahayakan masyarakat.
 
"Intinya ini kan hewan dilindungi sehingga tidak boleh dimanfaatkan masyarakat," katanya.
 
Hiu paus tersebut terdampar diduga karena ikan pemakan plankton dan ikan kecil ini sedang berburu makanan.
 
Seperti juga banyak kasus yang terjadi di berbagai wilayah pesisir lain, hiu paus muda itu diduga melihat keberadaan ikan-ikan kecil yang terjebak jaring pukat nelayan sehingga mengejarnya dan mencoba menangkap sehingga ikut terjerat jaring.

Baca juga: Terdampar di Pantai Paseban Jember-Jatim, hiu paus ditemukan mati
 
Ikan hiu paus biasanya banyak ditemukan di pantai utara Jawa. Salah satu habitat yang diidentifikasi ada dengan populasi cukup banyak berada di perairan Probolinggo.
 
Ikan hiu paus yang terdampar di Pantai Bayeman Tulungagung diperkirakan dalam jalur jelajahnya mencari makanan, di sepanjang jalur pesisir pantai Jawa, namun diyakini tidak pernah menyeberang hingga ke perairan dalam atau samudera.
 
"Ikan hiu paus ini tipikal satwa laut yang hidupnya soliter. Dia hidup bersama kelompoknya namun cenderung beraktivitas melakukan perburuan secara sendiri-sendiri, tidak berkelompok," kata Suwardi.
 
Menurut keterangan nelayan, ikan hiu paus terdampar di pesisir Tulungagung sudah beberapa kali terjadi sejak 1990-an. Sekitar 2017, hiu paus dewasa juga ditemukan terdampar dan mati di Pantai Genjor di perbatasan wilayah Tulungagung dan Trenggalek, dan sekitar 1990-an di pantai Gemah.
 
Semuanya yang terdampar jenis hiu paus (Rhincodon typus). Ikan hiu pemakan plankton dan ikan kecil rata-rata terdampar karena berburu ikan kecil yang banyak populasinya di sekitar pesisir pantai. 

Baca juga: BKSDA Jember imbau warga tidak konsumsi ikan hiu yang terdampar
Baca juga: Nelayan Bangka Selatan temukan hiu terdampar
Baca juga: Cerita nelayan penemu hiu paus di Cirebon

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021