Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 26 warga Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, terjangkit demam berdarah dengeu (DBD) sejak Januari hingga pertengahan April 2021.

Camat Cipayung Fajar Eko Satrio mengatakan bahwa jumlah warga yang terjangkit DBD itu tersebar di delapan kelurahan yang ada di Kecamatan Cipayung.

"Bulan Januari ada enam kasus DBD, bulan Februari lima kasus, bulan Maret 11 kasus dan bulan April 4 orang," kata Fajar saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.

Fajar merinci penambahan kasus DBD terbanyak di bulan Maret dengan total 11 warga yang berasal dari lima Kelurahan.

Dua kasus di Kelurahan Cipayung, satu kasus di Kelurahan Pondok Ranggon, empat kasus di Kelurahan Lubang Buaya, dua kasus di Kelurahan Bambu Apus dan dua kasus di Kelurahan Setu.

Baca juga: Kadinkes sarankan warga DKI Jakarta pelihara ikan untuk antisipasi DBD
Baca juga: Dinkes DKI sedang melakukan pemetaan sekolah rawan DBD


Sedangkan penambahan kasus DBD bulan Januari 2021 berasal dari tiga Kelurahan, yakni satu di Kelurahan Cipayung, dua di Kelurahan Lubang Buaya dan tiga di Kelurahan Bambu Apus.

Sementara untuk lima kasus pada bulan Februari 2021 berasal dari empat Kelurahan, yakni satu di Kelurahan Cipayung, satu di Kelurahan Lubang Buaya, satu di Kelurahan Ceger, lalu Kelurahan Bambu Apus dan Setu.

Fajar mengatakan bahwa belum ada kasus meninggal dunia di wilayahnya yang diakibatkan oleh DBD.

Dia juga menambahkan bahwa pihaknya telah mensosialisasikan perilaku hidup bersih kepada masyarakat untuk mencegah penyakit yang disebabkan nyamuk Aedes Aegypti itu.

"Kita sosialisasi PSN (pemberantasan sarang nyamuk) dan 3M (menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, dan mengubur barang bekas)," katanya.

Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021