Kirab pusaka ini dilestarikan sebagai simbol kehormatan masyarakat
Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, menggelar kirab sejumlah pusaka dan gunungan hasil bumi dalam rangkaian kegiatan perayaan Hari Ulang Tahun ke-55 Kabupaten Batang, Senin.

Bupati Batang Wihaji di Batang, mengatakan bahwa kegiatan tradisi dan budaya warisan leluhur ini harus tetap dilestarikan meski dilakukan secara sederhana karena masih dalam masa pandemi COVID-19.

"Kirab budaya memang dilakukan secara sederhana karena saat ini masih dalam masa pandemi. Jika sebelumnya, kirab dilakukan mengelilingi kota tetapi kini hanya di sekitar pendopo kantor bupati," katanya.

Baca juga: Kirab pusaka tombak Abirawa digelar sambut HUT Kabupaten Batang-Jateng

Baca juga: Kirab pusaka Keraton Surakarta menarik ribuan orang ke jalan

Sejumlah pusaka yang dikirab antara lain pusaka Tombak Abirawa, Payung Tunggul Pengayom, 17 tombak pendamping, dan hasil bumi.

Wihaji mengatakan perayaan HUT ke-55 Kabupaten Batang dilaksanakan secara sederhana dan mematuhi protokol kesehatan ketat sebagai upaya mengantisipasi penyebaran COVID-19.

"Oleh karena, kami menyampaikan permohonan maaf pada masyarakat yang tidak bisa menyaksikan secara langsung pada kirab pusaka. Kendati demikian, masyarakat bisa melihat secara langsung secara virtual melalui You Tube," katanya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Batang Akhamd Taufiq mengatakan bahwa pusaka Tombak Abirawa merupakan senjata yang digunakan pejuang pada saat merebut kemerdekaan sehingga berdirinya Kabupaten Batang.

"Kirab pusaka ini harus 'diuri–uri' dan dilestarikan sebagai simbol kehormatan bagi masyarakat Batang," katanya.

Baca juga: Empat pusaka Banyumas dikirab di Puwokerto

Baca juga: Suasana sakral 1 Suro selimuti Keraton Solo

 

Pewarta: Kutnadi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021