Gorontalo (ANTARA News) - Environtmental governance and sustainable livelihood programme (EGSLP) memperkenalkan cara-cara pelestarian lingkungan lewat seni dan pembacaan puisi kepada anak-anak di Gorontalo.

Ketua panitia penyelenggara Sutenty Lamuhu mengatakan di Gorontalo, Selasa, EGSLP menggelar pertemuan dengan puluhan anak dari berbagai desa binaan EGSLP di gedung pertemuan obyek wisata air panas Lombongo, Kabupaten Bone Bolango.

"Mereka berasal dari desa binaan kami, yang meliputi tiga kabupaten yakni Bone Bolango, Kabupaten Gorontalo, dan Kota Gorontalo," ujarnya.

EGSLP mengambil momentum hari lingkungan hidup sedunia pada 6 Juni 2010 sebagai titik tolak penyadaran lingkungan sejak dini pada anak-anak sebagai generasi penerus bangsa.

Setiap peserta membacakan satu puisi wajib dan satu puisi pilihan dengan gaya dan cara membaca mereka yang polos.

Pada ajang tersebut, peserta terbaik pertama diraih oleh Peren Yane dari Desa Lonuo, terbaik kedua oleh Nursila A. Lanusi dari Desa Lompotoo, dan terbaik ketiga diraih oleh Buyung Kasim dari desa Bandungan. Peserta lainnya mendapatkan piala dan bingkisan menarik dari panitia.

Sementara itu, Regional Manager EGSLP Gorontalo Prof.Dr. Novaty Dungga menambahkan, pihaknya memilih medium baca puisi agar pesan moral menjaga lingkugan hidup sekitar dapat lebih diresapi oleh anak-anak dengan cara yang indah.

EGSLP adalah organisasi mitra pemerintah yang membantu menciptakan dan melindungi penghidupan berkelanjutan melalui kesetaraan akses dan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan.

Tujuannya adalah menurunkan kemiskinan melalui peningkatkan penghidupan dan kesejahteraan masyarakat pada daerah aliran sungai (DAS).

Wilayah cakupan program ini meliputi enam kecamatan di sub-DAS Bone-Bolango dan tujuh kecamatan di sub-DAS Konaweha, Sulawesi Tenggara.(KR-SHS/R007)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010