"Jadi, tidak ada faktor kesengajaan, sehingga kita tetap tidak akan mencabut, tetap itu haknya dari Aprilia,"
Jakarta (ANTARA) - Pengurus Pusat Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PP PBVSI) mengatakan tidak akan menarik penghargaan yang telah diterima Aprilia Manganang saat menjadi atlet voli putri.

Menurut Ketua Bidang Kompetisi dan Pertandingan PP PBVSI, Hanny S Surkatty, kasus hipospadia yang dialami Aprilia bukanlah hal yang disengaja.

"Seluruh penghargaan waktu dia ikut Proliga, dan lain-lainnya, yang nasional, itu tidak akan kita cabut. Tetap sebagai hak dia, karena ini bukan karena kesengajaan, ini karena faktor dari kelahiran, dan dia sendiri pun tidak tahu bahwa dirinya itu sebenarnya menjadi laki," kata Hanny dalam konferensi pers virtual, Kamis.

"Jadi, tidak ada faktor kesengajaan, sehingga kita tetap tidak akan mencabut, tetap itu haknya dari Aprilia," tegas Hanny.

Baca juga: PP PBVSI buka suara soal status Aprilia Manganang
Baca juga: Atlet voli Aprilia Manganang mengalami hipospadia, apa itu?


Berdasarkan keterangan yang diberikan KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa, diketahui Serda Aprilia Manganang mengalami "hipospadia" atau kelainan pada alat kelamin sehingga perlu dilakukan upaya medis untuk ditentukan status akhirnya.

PP PBVSI juga memberi apresiasi setinggi-tingginya kepada Aprilia, "karena sumbangsihnya kepada perbolavolian Indonesia, baik nsaional maupun internasional," ujar Hanny.

Aprilia faktanya telah mengundurkan diri dari voli sejak tahun lalu. Saat masih diperkuat Aprilia Manganang, timnas voli putri meraih satu medali perunggu dan perak pada SEA Games Singapura 2015 dan Kuala Lumpur 2017.

Saat mengikuti SEA Games 2015 di Singapura, Aprilia sempat mendapat protes dari Filipina. Panitia SEA Games kemudian melakukan pemeriksaan, dan menyatakan bahwa Aprilia dapat bertanding sebagai putri.

PP PBVSI mendukung penuh keputusan yang diambil Aprilia mengenai perubahan statusnya dari putri ke putra, mengatakan bahwa hal itu adalah hak pribadi Aprilia.

"Setelah adanya berita April dioperasi corrective surgery, mungkin karena setelah beberapa tahun kedokteran lebih canggih lagi sehingga bisa menemukan bahwa April ternyata adalah pria, dan kita menghormati itu, dan sehingga mulai dari sekarang April tidak bisa lagi bermain di tim putri apabila dia ingin bermain voli lagi," ujar Hanny.

Baca juga: Soal Aprilia, KOI siap pasang badan jika ada protes medali timnas voli
Baca juga: Menpora: Aprilia tidak bisa disalahkan atas statusnya sebagai pria
Baca juga: IDI: Hipospodia bisa diatasi lewat kecenderungan perilaku



 

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2021