Jakarta (ANTARA) - Duta Besar RI untuk Jerman, Arif Havas Oegroseno, mengatakan bahwa kerja sama ‘Inisiatif Indonesia – Jerman untuk Infrastruktur Hijau’ merupakan contoh yang sangat baik dari implementasi kebijakan Indo-Pasifik Jerman di kawasan Asia.

“Kita berharap langkah Pemerintah Jerman ini akan diikuti oleh negara-negara Eropa lainnya, atau bahkan Uni Eropa secara keseluruhan,” kata Havas seperti dikutip dari keterangan tertulis Kedutaan Besar RI di Berlin yang diterima di Jakarta, Jumat.

Dia mengatakan bahwa bagi Indonesia yang menganut politik luar negeri bebas aktif, kerja sama tersebut juga menegaskan bahwa Indonesia sangat terbuka untuk perluasan kerja sama dan bantuan pendanaan program kerja sama dari berbagai pihak.

Pemerintah kedua negara secara resmi meluncurkan implementasi kerja sama yang menargetkan proyek transformasi dan inovasi wilayah perkotaan yang bertujuan untuk mengurangi tingkat emisi karbon di Indonesia, pada Kamis (4/3) lalu.

Dalam kerja sama tersebut, pemerintah Jerman akan mengucurkan pendanaan sebesar Rp41,25 triliun untuk mendukung pengembangan infrastruktur hijau Indonesia.

Dubes Havas juga menyebut bahwa kerja sama tersebut merupakan refleksi dari hubungan kemitraan yang sangat signifikan antara Indonesia dan Jerman, yang memiliki latar belakang sejarah yang panjang.

Selain itu, inisiatif tersebut juga merupakan contoh konkret terkait bagaimana kedua negara melakukan kerja sama nyata dalam mengatasi isu perubahan iklim.

“Ini sangat jarang, biasanya diskusi pembahasan perubahan iklim berakhir dengan diskusi berikutnya, dan demikian seterusnya. Tapi yang dilakukan Jerman dan Indonesia saat ini sangat konkret. Kebijakannya jelas, proyeknya jelas, targetnya jelas, langkah-langkahnya juga jelas“, jelas Dubes Oegroseno.

Sementara itu, Duta Besar Jerman untuk Indonesia Peter Schoof, dalam pernyataan terpisah, mengatakan bahwa selain pinjaman bersubsidi sebesar 2,5 juta euro (41,25 triliun rupiah), pemerintahnya juga memberikan 4,4 juta euro dalam bentuk hibah dukungan teknis.

Menurutnya, tahun 2021 merupakan tahun yang transformatif terkait perubahan iklim.

“Inisiatif Infrastruktur Hijau sangat sesuai dengan tujuan bersama kita untuk ‘membangun kembali dengan lebih baik’ pasca pandemi sambil berfokus pada green recovery atau pemulihan ramah lingkungan,” ujarnya.

Kedua belah pihak, lanjutnya, akan memantau perkembangan inisiatif tersebut dalam sesi reguler Komite Pengarah, yang akan berfungsi untuk memberikan orientasi dan panduan yang jelas kepada semua aktor yang terlibat.

Pada sesi pertama rapat Komite Pengarah pada Kamis (4/3), kedua pihak menyepakati bahwa badan pengembangan Jerman Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) akan bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali untuk identifikasi potensi dalam tahap pertama inisiatif tersebut.

Baca juga: Dubes Havas sebut Indonesia dapat contoh Jerman hadapi pandemi
Baca juga: Pakar Jerman: Indonesia ungguli restorasi gambut Eropa
Baca juga: Indonesia jadi negara mitra pameran industri Hannover Messe


Pewarta: Aria Cindyara
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021