Banjarmasin (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan menyebutkan air pasang Sungai Martapura masih cukup tinggi hingga menyebabkan genangan banjir.

"Masih ada tergenang kalau pasang air sungai, khususnya daerah pinggir sungai," kata Plt Kepala BPBD Kota Banjarmasin Budian Noor di Banjarmasin, Jumat.

Namun, kata dia, genangan banjir yang terjadi karena air pasang itu tidak terlalu dalam, hingga tidak terlalu mengkhawatirkan.

"Tapi yang ada mengkhawatirkan itu kalau saat air pasang, biasanya terjadi malam hari disertai hujan yang lebat, air genangan jadi lebih tinggi," katanya.

Ia mengatakan untuk kondisi genangan sisa-sisa banjir lalu sudah hampir tidak ada lagi di penjuru kota ini, khususnya di Banjarmasin Utara dan Banjarmasin Selatan yang mengalami banjir terparah pada waktu lalu.

"Seperti di daerah Simpang Limau Banjarmasin Timur, sempat lambat air surut, kini sudah tidak ada genangan lagi, kecuali di paling ujung daerah itu, tapi itu masuk wilayah Kabupaten Banjar," katanya.

Meski sudah hampir usai bencana banjir di daerah ini, kata  Budian Noor, namun pemerintah kota belum mencabut status tanggap darurat banjir dan air pasang.

Sebagaimana diketahui, musibah banjir besar terjadi di Kota Banjarmasin sejak 14 Januari 2021 hingga ditetapkan status tanggap darurat banjir dan air pasang sehari sesudahnya.

Banjir parah yang melanda sekitar dua pekan tersebut hingga membuat 100 ribu lebih warga terdampak, khususnya di tiga kecamatan, yakni, Banjarmasin Timur, Selatan dan Utara terdampak sangat banjir tersebut, hingga puluhan ribu harus mengungsi ke tempat aman.
 

Pewarta: Sukarli
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021