Jakarta (ANTARA) - Setelah pertama kali meluncurkan program Marine Debris Ranger di Sulawesi Utara pada Maret 2020 dan sempat tertunda karena pandemi COVID-19, memasuki 2021 KFC Indonesia melanjutkan komitmen pelestarian lingkungan dengan melanjutkan program kolaborasi bersama organisasi pemerhati lingkungan Divers Clean Action (DCA).

Program sosial ini dibuat untuk menginspirasi generasi muda dan seluruh masyarakat Indonesia akan pentingnya menjaga lingkungan, terutama mengurangi produksi sampah dan pengelolaannya.

“Sempat tertunda selama pandemi tahun 2020 lalu, di tahun 2021 ini KFC Indonesia bersama Divers Clean Action melanjutkan kembali program Marine Debris Ranger dengan melibatkan generasi muda yang berperan sebagai ranger atau pahlawan pemerhati lingkungan serta bekerja sama dengan komunitas lingkungan setempat," kata General Manager Marketing PT Fast Food Indonesia Tbk Hendra Yuniarto dalam keterangan resmi, Minggu.

Baca juga: Mario Lopez perankan Colonel Sanders KFC

Baca juga: Hoaks, KFC bagi-bagi 3.000 paket camilan gratis


Pantai Pagedongan, Banten jadi wilayah pertama, juga empat lokasi lainnya di Aceh, Jambi, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Utara dengan beragam kegiatan yang fokus melestarikan lingkungan seperti membersihkan pantai dan sungai, edukasi ke sekolah maupun warga setempat, pelatihan pengolahan sampah, serta melakukan sampling sampah ke rumah-rumah warga setempat yang dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan.

"Telah berjalan di lima titik lokasi, program ini akan terus berlanjut hingga akhir tahun dengan total 10 titik lokasi di seluruh Indonesia. Kami berharap melalui program ini masyarakat dapat tergerak untuk turut memberikan kontribusi positif kepada lingkungan bumi pertiwi dengan melakukan langkah kecil seperti pemilahan sampah dan mengelolanya bahkan menjadi sebuah produk yang bernilai tambah," lanjut Hendra.

Salah satu pelatihan yang diberikan kepada masyarakat adalah pengelolaan sampah menjadi ecobrick, yaitu pemanfaatan botol plastik yang diisi padat dengan limbah plastik fleksibel untuk membuat blok bangunan yang dapat digunakan kembali, antara lain jadi perabot kursi sofa.

Berdasarkan survei Pusat Penelitian Oseanografi dan Pusat Penelitian Kependudukan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) tahun 2020, ditemukan bahwa selama masa pembatasan sosial kegiatan masyarakat dan kebijakan bekerja dari rumah berlangsung, terjadi peningkatan jumlah sampah rumah tangga dengan mayoritas sampah plastik, selotip, dan bubble wrap.

Data dari survei LIPI tersebut mengungkap kurangnya aksi dari masyarakat terhadap masalah sampah walaupun tingkat kesadaran warga cukup tinggi terhadap isu sampah plastik.

“Dengan dilanjutkannya kegiatan Marine Debris Ranger tahun ini, kami berharap dapat mengedukasi masyarakat dengan cakupan yang lebih luas agar pengelolaan sampah dapat lebih maksimal serta menekan jumlah produksi sampah kedepannya, terutama yang berujung di perairan Indonesia baik di laut maupun sungai," tutup Swietenia Puspa Lestari, Penggagas dan Direktur Eksekutif Divers Clean Action.

Baca juga: KFC gandeng perusahaan teknologi 3D Rusia "cetak" nugget ayam

Baca juga: Dampak COVID-19, KFC turunkan dan tunda gaji karyawan

Baca juga: KFC sempat ganti logo dengan wajah istri Colonel Sanders

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021