Jakarta (ANTARA) -- Kalangan dunia usaha menyambut baik program vaksinasi gotong royong yang dilakukan secara mandiri untuk swasta. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyatakan, para pelaku usaha sangat antusias terhadap rencana program vaksinasi mandiri.

“Kami berkoordinasi (dengan para pelaku usaha), dan mereka sangat antusias terhadap rencana ini, ” ungkap Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan Perkasa Roeslani, Selasa.

Menurutnya, minat besar untuk berpartisipasi ditunjukan khususnya perusahaan-perusahaan padat karya dan perusahaan yang berada di zona merah. Antusias juga ditunjukan dengan banyaknya perusahaan dari sektor perbankan, manufaktur, tekstil, logistik dan sektor lainnya yang sudah mendaftar. Dia juga menyatakan sangat terkejut karena ternyata program ini tidak hanya diikuti oleh perusahaan menengah besar, tetapi beberapa UMKM bahkan juga ikut mendaftar.

Lebih lanjut disampaikan, program vaksinasi mandiri lebih efisien dibandingkan dengan mengeluarkan biaya untuk hal-hal lain, seperti tes antigen dan PCR. Selain itu, vaksinasi karyawan diyakini dapat mengembalikan jumlah pekerja ke jumlah normal sehingga produktivitas ikut membaik.

“Perusahaan-perusahaan mengharapkan agar vaksinasi bisa segera dilaksanakan sehingga memberikan rasa aman dan nyaman dalam beraktivitas. Kita juga berharap agar iklim usaha segera pulih dan perekonomian dapat bergerak,” kata dia.

Batas waktu pendaftaran tahap awal yang rencana berakhir pada tanggal 10 Februari 2021, dikarenakan beberapa perusahaan masih membutuhkan waktu maka pendaftaran dimundurkan hingga tanggal 17 Februari 2021.

Dikatakan Rosan, lebih lanjut regulasi program vaksinasi mandiri itu sedang tahap penyusunan terkait dengan pelaksanaan teknis vaksinasi ditargetkan selesai pada minggu ke 3 Februari ini. Program vaksinasi mandiri akan dilakukan setelah vaksinasi dilakukan terhadap sektor prioritas yang sudah ditetapkan pemerintah, yakni tenaga kesehatan dan petugas pelayanan publik. Diperkirakan pelaksanaan program Vaksinasi Gotong Royong bisa mulai dilaksanakan dalam rentang kuartal I tahun 2021 hingga memasuki awal kuartal II tahun 2021.

Dia pun memperkirakan, sedikitnya 20 juta pekerja di sektor formal bisa mengikuti program tersebut. “Total 40 persen dari angkatan kerja yang jumlahnya 130 juta orang adalah 52 juta orang. Sehingga, kemungkinan yang ikut adalah setengahnya, yakni sekitar 26 juta orang, atau setidaknya 20 juta pegawai”.

Rosan juga memastikan bahwa program vaksinasi tersebut tidak dibebankan kepada karyawan, melainkan ditanggung oleh masing-masing perusahaannya. Jenis vaksin yang akan digunakan pun di luar dari Sinovac atau merek lain yang ada dalam daftar program vaksinasi gratis pemerintah.

Sebagai informasi, perusahaan-perusahaan dapat mendaftarkan kepesertaannya melalui vaksin.kadin.id dan mendapatkan informasi lebih lanjut di hotline 081219173177, 0812 9618 717 dan 0812 9618 7277

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2021